Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siswa SMP Gantung Diri

Ayah Siswa SMPN di Sawahlunto yang Tewas Tergantung di Kelas Minta Polisi Usut Penyebab Kematian

Ayah korban, Agus, meminta pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian siswa SMP di Sawahlunto

Editor: Muhammad Ridho
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
SISWA BUNUH DIRI- Penampakan sekolah SMPN 7 Kota Sawahlunto yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Saat kejadian, ruang kelas dalam keadaan kosong karena seluruh siswa sedang berada di luar kelas. 

Agus berharap kasus kematian BE segera diusut tuntas oleh polisi dan berharap tidak ada anak lain seperti BE.

“Saya berharap kasus ini atau penyebab BE gantung diri terungkap jelas dan semoga anak saya diberikan kemudahan bagi Allah SWT,”ucapnya.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman mengatakan bahwa peristiwa perundungan terhadap BE (15) tidak pernah terjadi.

BE(15) anak yang baik tidak pernah ada masalah sama teman-temannya apalagi terkait perundungan.

“Sebelum meninggal BE sempat memimpin barisan kelas 8 saat upacara Sumpah Pemuda kemarin,”katanya.

Lanjut Sudirman, gelagat BE biasa saja tidak ada yang aneh sebelum ditemukan meninggal bunuh diri di kelasnya.

BE juga memiliki mental yang tangguh hingga dalam berteman pun seperti biasa tidak ada hal yang mencurigakan maupun perundungan.

Kasus ini juga telah diselidiki oleh pihak berwenang dan jenazah BE telah dimakamkan kemarin oleh pihak keluarganya.

Tolak Autopsi

Keluarga siswa SMPN 7 Sawahlunto yang ditemukan tewas di ruang kelas memilih langsung memakamkan korban tanpa dilakukan autopsi.

Keputusan itu diambil tak lama setelah jenazah diserahkan oleh pihak kepolisian kepada keluarga pada Selasa (28/10/2025).

Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, mengatakan jenazah korban berinisial BE (15) sempat dibawa ke RSUD Sawahlunto untuk pemeriksaan awal.

Namun, keluarga menolak autopsi karena ingin segera memakamkan korban di kampung halaman.

“Jenazah sudah kita limpahkan ke pihak keluarga. Kita sempat tawarkan untuk dilakukan autopsi agar lebih jelas penyebab meninggalnya korban, tapi keluarga menolak. Setelah itu, jenazah langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan pada sore harinya itu,” ujar Ipda Gorrahman kepada TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).

Menurut Kapolsek, korban ditemukan oleh teman sekelasnya dalam kondisi tergantung menggunakan dasi sekolah di ventilasi ruang kelas. 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved