Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Perundungan Murid SD di Pekanbaru

Akmal dan Desi Ikhlas, Harap Tidak Ada Lagi Korban Perundungan Berikutnya di Pekanbaru

Pasangan Akmal dan Desi sudah ikhlaskan kepergian anak mereka MAR atau Rohit. Harapanya tak ada lagi korban perundungan berikutnya.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
DUGAAN PERUNDUNGAN - Pihak sekolah berkomunikasi dengan orangtua MAR di SDN 108 Pekanbaru, Senin (24/11/2025). Ia diduga meninggal setelah mendapat perundungan ke sekolah. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Meskipun terlihat berat menghadapi kenyataan kehilangan sang buah hatinya karena diduga korban perundungan di sekolah, pasangan Akmal dan Desi sudah ikhlaskan kepergian anak mereka MAR.

Akmal ayah tiri dari almarhum mengaku memang pelaku perundungan terhadap anaknya tidak hanya satu orang, namun ada beberapa orang.

Peristiwa pertama terjadi pada September lalu yang menyebabkan anaknya yang duduk di kelas 6 SD tersebut harus dirawat dan menjalani perobatan di rumah sakit.

Karena mengalami gangguan pada jantung dan paru, diduga karena pukulan keras pelaku perundungan di dada almarhum.

Sejak peristiwa itu, kondisi MAR yang selama ini dikenal ceria dan ramah mulai berubah, setelah sedikit pulih, MAR yang memang lahir prematur dan menggunakan kacamata minus 7 tersebut kembali bersekolah.

Ia sekolah dalam kondisi masih kurang sehat, namun saat memulai kembali bertemu dengan teman-temannya di sekolah, saat belajar kelompok di SD di dalam pekarangan sekolah, MAR kembali dirundung temannya.

Saat itu almarhum mengalami luka di bagian kaki dan menambah sakit lamanya di bagian jantung dan parunya.

Sejak perundungan terakhir yang terjadi pekan lalu itu, sikap MAR berubah, tidak mau lagi mengkonsumsi obat rutin selama ini yang dikonsumsinya.

Bahkan berontak tidak mau lagi bersekolah, namun tidak pernah bercerita jika dirinya menjadi korban perundungan dari teman-temannya.

Menyedihkan lagi, saat pergi sekolah sekolah biasanya almarhum MAR atau Rohit menaiki sepeda, namun saat pulang, sepedanya dipakai temannya yang biasa menyakitinya itu, sedangkan ia harus jalan kaki.

Setelah peristiwa kedua itu, kondisi kesehatan Rohit pun menurun, hingga akhirnya meninggal dunia Minggu (23/11/2025) dinihari sekira pukul 01.00 WIB.

Rohit ditemukan sudah meregang saat tidur sendiri di ruang tengah rumahnya, saat itu ayah korban Akmal baru pulang dari kegiatan di perumahan, saat membangunkan anaknya, Rohit sudah tidak bernyawa lagi.

Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Sempat dilarikan ke RS PMC, namun sesampainya di RS dinyatakan sudah tidak bernyawa.

Dari dua temannya yang sering melakukan perundungan, satu orangtuanya sudah sempat berkunjung ke rumah duka, namun satu lagi hingga kematian Rohit tidak ada menyampaikan duka.

Namun saat dipertemukan di sekolah, kedua orangtua yang sering melakukan perundungan tersebut menyampaikan permohonan maafnya kepada orangtua Rohit.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved