Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Lingkar Kehidupan di Sudut Kota Dumai: Ketika Sampah,Ternak, dan Tanaman Hidup Saling Menghidupi

Dua hektare lahan yang dulu tidak produktif kini bertransformasi menjadi paru-paru hijau dan sumber pangan. 

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Sesri
FOTO/DOK
Ketua Kelompok Tani Tuah Jaya Suhardi sedang memanen cabe bersama perwira PT KPI RU II Dumai 

‎Tuah Jaya yang menerapkan pola lingkar kehidupan pertanian-peternakan terintegrasi mendapat perhatian dari orang nomor 1 di Kota Dumai, yakni Wali Kota Dumai, Paisal. 

"Transformasi ini luar biasa. Dari pengolahan sampah menjadi pakan maggot, hingga ternak dan pupuk, semua berjalan harmonis. Ini contoh nyata masyarakat mandiri yang tetap menjaga lingkungan," ucap Paisal 

Penerapan pertanian-peternakan terintegrasi ini, menurut Paisal menjadi salah satu bukti dukungan ketahanan pangan nasional yang disumbangkan dari sudut Kota Dumai, melalui tanaman hortikultura oleh Tuah Jaya. 

"Kami juga ucapkan terima kasih kepada Kelompok Tani Tuah Jaya yang sudah membantu Pemerintah Kota Dumai dalam mendukung ketahanan pangan serta mengelola sampah rumah tangga khususnya di RT 03, Kelurahan Mekar Sari, Dumai Selatan, Kota Dumai," sebut Wali Kota Dumai Paisal

Ketua RT 03 Kelurahan Mekar Sari‎, Kecamatan Dumai Selatan, Edi merasa takjub dan bangga bahwa ada Kelompok Tani yang menerapkan program pertanian-peternakan terintegrasi, mulai dari sampah rumah tangga warga RT 03 menjadi sumber kehidupan di tangan Kelompok Tani Tuah Karya. 

"Ada sekitar 300 kg sampai 500 kg sampah rumah tangga yang dihasilkan ‎di RT 03 Mekar Sari dengan jumlah penduduk sekitar kurang lebih 450 Kepala Keluarga (KK) dan alhamdulillah ada tempat Kami membuang sampah, sehingga lingkungan Kami menjadi Bersih," ungka Edi Ketua RT 03 Mekar Sari

"Ini luar biasa. Sistem pertanian dan peternakan yang terintegrasi bukan hanya produktif, tapi juga berkelanjutan. Model seperti ini patut dicontoh di daerah lain," pungkas Edi

Kelompok Tani Tuah Jaya adalah bukti nyata bahwa di tengah pandemi, krisis, dan keterbatasan, manusia tetap bisa bangkit. 

Di lahan itu, setiap tetes embun dan setiap helai daun menjadi cerita tentang keberanian, kebersamaan, dan harapan yang tak pernah padam. 

Di sinilah harapan itu tumbuh, akar menembus tanah, dan cahaya masa depan menyinari puluhan Kepala Keluarga di Kelompok Tani Tuah Jaya 

(Tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved