Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Menjaga Napas Bakau di Antara Riuh Angin Selat Rupat

Bandar Bakau bukan sekadar bentang alam. Ia adalah "tameng hidup"  yang melindungi Dumai dari abrasi laut yang setiap tahun

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Donny Putra
Darwis M. Saleh saat berada di sekitar bandar Bakau di Dumai 

"Kami berharap kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan PHR terus berlanjut agar Bandar Bakau tetap menjadi perisai alami Dumai dari ancaman abrasi," tambahnya

Pemerintah Kota Dumai, lanjut Paisal, telah memasukkan Bandar Bakau sebagai kawasan wisata alam unggulan berkelanjutan di Kota Dumai.

Kawasan ini akan dikembangkan sebagai destinasi edukatif berbasis konservasi, dengan konsep ecoeduwisata yang melibatkan masyarakat, akademisi, dan pelaku usaha.

"Kami ingin Bandar Bakau menjadi kebanggaan Dumai, bukan hanya karena keindahan alamnya, tapi karena semangat gotong royong masyarakat dan kolaborasi lintas sektor yang menjaga kelestariannya," ungkapnya Paisal

‎Sementara, Rangga salah satu warga Dumai sekaligus pengunjung ‎Bandar mengaku bahwa wajah hutan bakau di Bandar Bakau sudah sangat menarik dan nyaman di kunjungi. 

"Bersantai bersama rekan rekan di tengah Bandar Bakau  nyaman, spot foto semakin banyak, dan tempat Kopi juga ada," imbuh Rangga

Rangga berharap keberadaan Bandar Bakau bisa terus hadir dan semakin berkembang, jangan sampai Bandar Bakau sebagai Tameng Dumai melawan kejamnya ombak selat Rupat. 

Menatap ke arah laut di ujung jembatan susur yang kini kokoh, Atuk Wis terdiam sejenak. Di wajahnya tersirat lega. 

Semoga Bandar Bakau tetap menjadi pelindung Dumai dari abrasi, dan PHR terus bersamanya menjaga hutan ini tetap hidup.

Baginya, kolaborasi bukan sekadar program, tapi pertautan hati antara manusia dan alam. Selama akar bakau masih tumbuh di lumpur, Ia yakin, Dumai akan tetap berdiri kokoh menghadapi ombak

Di Bandar Bakau, kehidupan bukan sekadar tumbuh Ia berakar, bertahan, dan memberi makna, dan di antara akar-akar itu, nama Atuk Wis  akan selalu dikenang sebagai penjaga yang menolak menyerah, bahkan ketika dunia hampir lupa pada hutan kecil di tepian Dumai.

(Tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved