Berita Riau
Kabid Pemberantasan BNNP Sebut Jaringan Narkoba di Riau Sangat Sensitif Seperti Ulat Bulu
Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) sebut jaringan Narkoba di Riau sangat sensitif seperti ulat bulu
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nolpitos Hendri
Kabid Pemberantasan BNNP Sebut Jaringan Narkoba di Riau Sangat Sensitif Seperti Ulat Bulu
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) sebut jaringan Narkoba di Riau sangat sensitif seperti ulat bulu.
Kepala Bidang (Kabid) Pemberantasan BNNP Riau resmi berganti, pejabat barunya adalah Kombes Iwan Eka Putra.
Baca: KRONOLOGI Perwira Polisi Ditikam Warga di Riau Pakai Badik, Kanit Reskrim Sempat Keluarkan TEMBAKAN
Baca: HASIL RUPS Bank Riau Kepri, Rita Anugerah Terpilih Jadi Komisaris Independen
Baca: Bank Indonesia Luncurkan QRIS untuk Sistem Pembayaran Indonesia 2025, Bayar Cukup Pakai Smartphone
Dia resmi menggantikan AKBP Haldun, yang kini menjadi penyidik madya bidang Pemberantasan BNNP Riau.
Sepak terjang Kombes Iwan dalam hal pemberantasan barang haram narkoba, memang tidak perlu diragukan lagi.
Dia merupakan mantan Kasubdit Narkotika Sintetis Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat.
Baru saja menginjakkan kaki di Bumi Lancang Kuning, Kombes Iwan langsung bergerilya.
Hasilnya, satu tersangka kurir narkoba berinisial S alias M, berikut barang bukti sabu seberat 8 kg, sukses diamankan.
S diketahui merupakan kurir jaringan narkoba antar Provinsi di Indonesia.
Pengungkapan dilakukan Iwan dan anggotanya di kawasan Jalan Sekuntum, Kecamatan Tenayan Raya, Rabu (14/8/2019) lalu.
Dimana kurir tersebut, berencana hendak membawa sabu itu ke daerah Palembang dengan menggunakan satu unit mobil sedan.
“Pengakuannya baru sekali ini, tapi masih kita dalami. Perkilogram dia dibayar Rp10 juta. Barang dari Bengkalis,” ucapnya saat ekspos di Aula BNNP Riau, mendampingi Kepala BNNP Riau, Brigjen Untung Subagyo, Senin (19/8/2019).
Baca: Karhutla di Riau Sebabkan Kabut Asap Pekat di Pelalawan, Jarak Pandang 3.000 Meter
Baca: Tiga Orang Kurir Narkoba di Pelalawan Riau Ditangkap Polisi di Warung hingga Kebun Kelapa Sawit
Baca: BREAKING NEWS : JARAK PANDANG Hanya 1 Kilometer, Siak Dikepung Kabut Asap Akibat Karhutla di Riau
Ada pernyataan yang menarik yang dilontarkan Iwan saat ekspos pada Senin sore. Dia mengatakan, jaringan narkoba sangat sensitif.
“Jaringan narkoba sangat sensitif kayak ulat bulu. Karena cukup sulit untuk disentuh. Jaringannya langsung terputus,” ungkap dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aparat dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau sukses menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu dalam jumlah besar.
Tak kurang dari 8 kg garam haram, disita petugas saat melakukan penangkapan terhadap pelaku di kawasan Jalan Sekuntum, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, pada Rabu (14/8/2019).
Kepala BNNP Riau, Brigjen Untung Subagyo didampingi Kabid Pemberantasan Kombes Iwan Eka Putra menjelaskan, pengungkapan kasus narkotika ini berawal dari informasi yang disampaikan masyarakat.
Tentang akan adanya kelompok tertentu yang akan melakukan transaksi narkotika jenis sabu di seputaran Jalan Sekuntum tersebut.
"Informasi lalu dikumpulkan oleh teman-teman Bidang Pemberantasan untuk melakukan proses penyelidikan. Ditambah dengan keterangan lainnya," kata Untung saat memimpin ekspos kasus, Senin (19/8/2019) sore.
Dia melanjutkan, sebelum berhasil mengungkap kasus narkotika jenis sabu senilai miliaran rupiah ini, jajaran sudah melakukan penyelidikan selama beberapa hari.
Baca: BREAKING NEWS : Hotspot Kembali Terpantau di TNTN Riau dan Terdapat 23 Titik di Pelalawan
Baca: BREAKING NEWS : Perwira Polisi Ditikam Warga di Riau hingga Masuk Rumah Sakit, Pelaku Akhirnya Tewas
Baca: BREAKING NEWS : KABUT Asap di Riau Pagi Ini Tebal, Jarak Pandang Hanya 1500 Meter, Hotspot Meningkat
Barulah pada Rabu tanggal 14 Agustus 2019, didapati ada satu orang tersangka kepemilikan sabu seberat 8 kg berinisial S alias M, akan melakukan transaksi serah terima barang di parkiran salah satu hotel di Pekanbaru.
"Tersangka mendapat barang dari bandar mister x yang saat ini masih diburu. Barang rencananya akan dibawa ke Sumatera Selatan, terus ke Jawa. Saat ini kita masih tahap pengembangan," tutur Jenderal bintang satu ini lagi.
Dibeberkan Untung, sebenarnya dalam proses penangkapan, pihaknya mendapati ada 3 orang yang berada di dalam mobil yang digunakan untuk membawa sabu.
Selain S, ada juga pria berinisial A dan R.
Namun dari hasil pengembangan penyidikan, A dan R tidak cukup bukti dan belum bisa dipastikan bersekongkol dengan S.
"Artinya terputus di situ (di S). Dua kawannya itu baru sebatas saksi. Sesuai 184 KUHP tidak bisa dipaksakan saudara A dan R sebagai tersangka, tapi sejauh ini masih kita dalami," sebut Kepala BNNP ini.
Lebih jauh kata Untung, barang haram ini dibawa oleh pelaku lainnya dari Bengkalis.
Narkoba masuk melalui pelabuhan tikus.
Diduga, sabu ini dipasok dari Negeri Jiran Malaysia.
Baca: Dua Orang Pengedar Narkoba di Kampar Riau Ditangkap Polisi di Sebuah Gubuk, Mereka Lakukan Ini
Baca: Wakil Rakyat di Siak Riau LAPORKAN Ketua PN Siak ke Komisi Yudisial dan Tembuskan ke Presiden Jokowi
Baca: Walikota Pekanbaru Firdaus Liburkan Siswa Jika Kualitas Udara Tidak Sehat karena Kabut Asap di Riau
Sampai di Pekanbaru, narkotika tersebut dipindahkan ke mobil sedan milik tersangka S.
Rencananya, hari itu juga sabu itu akan dibawa lewat jalur darat ke arah Palembang dengan melintasi jalur lintas timur ke arah Rengat.
"Saat kita tahu tersangka ini mulai bergerak dari Jalan Kuantan dengan menggunakan mobil merk Soluna hijau metalik, kita terus lakukan pembuntutan," tuturnya.
Untung mengungkapan, tim selanjutnya mencari lokasi penggerebekan yang pas karena tidak ingin mengambil resiko jika dilakukan di lokasi yang ramai dilintasi masyarakat.
Baca: BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan Berobat ke RSUD Indrasari Rengat Riau, Ini Akibatnya
Baca: Batita Bernama M Dzakir di Riau Alami Kelainan Jantung dan Kurang Gizi, Ini Kata Wabup Meranti
Baca: Terindikasi Ada Praktik Judi, Satpol PP Pekanbaru Bakal Panggil Tujuh Pengelola Gelanggang Permainan
"Kita cari tempat sepi, jangan sampai penghadangan di lokasi yang ramai. Kita tidak ingin ambil resiko, itu yang kita hindari," ulasnya.
Untung menambahkan, dari hasil pendalaman, ternyata S hanyalah seorang kurir yang menerima upah atas pengantaran sabu itu.
"Saat ini kasusnya masih kita kembangkan. Kita akan tingkatkan ke aktor intelektual atau bandar besarnya. Tidak berhenti di S alias M. Sementara memang jaringan terputus sehingga tidak bisa menyentuh bandar," pungkasnya.
Kabid Pemberantasan BNNP Sebut Jaringan Narkoba di Riau Sangat Sensitif Seperti Ulat Bulu. (Tribunpekanbaru. com/Rizky Armanda)
