Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

STORY - Kisah Sedih Nuri Akibat Kabut Asap di Riau, Trauma karena Kehilangan Anak hingga Derita Asma

Story atau kisah sedih Nuri akibat kabut asap di Riau, trauma karena kehilangan anak hingga saat ini sedang menderita asma

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Tribun Pekanbaru/Nasuha Nasution/Kolase/Instagaram/@shendra_poetjang
STORY - Kisah Sedih Nuri Akibat Kabut Asap di Riau, Trauma karena Kehilangan Anak hingga Derita Asma 

"Tiga bulan di rawat di RS di Pekanbaru, delapan bulan di rumah pakai oksigen terus di hidungnya, karena kalau nggak pakai oksigen dia langsung sesak," ingatnya.

Puncaknya Nuri bersama suami memutuskan untuk merujuk sang anak ke RSCM Jakarta dan sempat menjalani perawatan disana, namun usaha Nuri tidak menuai hasil dengan kesehatan sang anak.

Baca: 838 Sekolah Negeri di Siak Masih Diliburkan Akibat Kabut Asap di Riau, TK, SD, hingga SMP

Baca: Kesehatan Walikota Dumai Zulkifli Adnan Singkah Alias Zul AS Menurun, Flu karena Kabut Asap di Riau

Baca: Wakil Ketua DPRD Kuansing Riau dari Partai Gerindra, Ini Sosok yang Ditunjuk DPP Gerindra

Baca: BREAKING NEWS : Tiga Tim Tour de Siak 2019 Mundur Gara-gara Tebalnya Kabut Asap di Riau

Anaknya akhirnya meninggal pada tahun 2011 dengan kondisi yang sudah kurus, dari hasil pemeriksaan di RSCM paru-paru buah hatinya mengalami kerusakan parah akibat paparan asap akibat Karhutla di Riau.

"Saya nggak mau kehilangan anak lagi gara-gara asap," ujarnya bercerita sambil mencucurkan air mata.

Untuk itulah Nuri bersama anaknya yang paling bungsu tetap akan bertahan di posko pengungsian untuk menghindari paparan asap yang mengancam kehidupan mereka.

Kepada seluruh masyarakat di Riau, Nuri mengingatkan agar tidak menganggap sepele dampak asap terhadap anak, karena meskipun tidak saat ini, dampak jangka panjang juga akan dialami anak-anak sebagai generasi penerus.

"Cukup anak saya yang jadi korban, jangan sampai anak-anak lain juga ikut jadi korban asap," ucapnya sedih.

Penjelasan Ilmiah BAHAYA Asap Bagi Ibu Hamil dan Janin

Penjelasan ilmiah bahaya asap bagi ibu hamil dan janin, ibu hamil terpapar asap karhutla bisa menyebabkan kematian janin, pingsan hingga infeksi rahim.

Seorang ibu hamil, Susi kepada Tribunpekanbaru.com mengaku, janinnya sempat tidak bergerak dalam perut, ini menunjukkan bahaya kabut asap bagi ibu hamil, ibu hamil korban asap dalam bencana kabut asap di Riau.

Korban terpapar asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Riau terus berjatuhan, terutama ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia karena mereka ini sangat rentan terpapar asap tersebut, bahkan ada ibu hamil yang pingsan karena terpapar asap hasil pembakaran hutan.

Baca: Libur Sekolah di Tiga KABUPATEN di Riau Diperpanjang Akibat Kabut Asap di Riau Tebal dan Berbahaya

Baca: Kabut Asap di Riau BERBAHAYA Bagi Ibu Hamil atau Wanita Hamil, Ini Penjelasan Dokter KANDUNGAN Zaldy

Baca: Single Salary ASN Pemprov Riau Belum Dibayarkan, Ini Penjelasan BPKAD Riau

Baca: Warga TANTANG Gakum KLHK untuk Tunjuk Batas Lahan TNTN Riau Pascapenangkapan Tiga Perambah TNTN

Sejumlah posko pengungsian dan rumah singgah juga dipenuhi masyarakat untuk mencari perlindungan.

Seperti halnya Susi warga Jalan Kartika Rumbai Kota Pekanbaru ini, ia sedang mengandung 36 Minggu untuk anak pertamanya, saat ini ia sedang berlindung di posko pengungsian yang didirikan DPW PKS di Pekanbaru.

Ia dilarikan Senin (16/9) malam ke posko pengungsian tersebut karena sudah mulai sesak di rumahnya akibat asap yang juga menyelimuti ruangan di dalam rumahnya tersebut.

Susi yang sedang mengandung juga khawatir akan keselamatan sang buah hatinya, karena sejak sesak nafas itu, bayi di dalam kandungannya sempat berhenti bergerak dari yang semula sangat aktif.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved