Berita Kepulauan Meranti
Para Dewa Diarak Keliling Kota Selatpanjang Singgah di 23 Klenteng, Puncak Imlek di Meranti Riau
Kirab budaya berupa pawai arak-arakan tiga dewa di seluruh klenteng yang ada di Selatpanjang menjadi puncak perayaan Imlek di Kepulauan Meranti Riau
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KEPULAUAN MERANTI - Hari keenam perayaan Imlek dari di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti menjadi puncak perayaan tahun baru masyarakat Tionghoa.
Pada hari keenam ini dilaksanakan kirab budaya berupa pawai arak-arakan tiga dewa di seluruh klenteng yang ada di Selatpanjang.
Sejak Jumat (27/1/2023) pagi sekira pukul 06.00 WIB pawai sudah dimulai dari klenteng, dikenal juga dengan istilah cue lak.
Ada arak-arakan tiga dewa, yakni Cho Se Kong, Tian Tho Wan Sue dan Lie Loh Chiabersama sejumlah dewa dan dewi pengiring.
Para dewa ini ditandu beramai-ramai dan singgah di 23 kelenteng untuk sembahyang bersama sai kong atau imam kelenteng sekitar 15 menit.
Selain itu ada juga arak arakan Barongsai, Reog Ponorogo, tarian naga, dan juga ratusan anak anak yang memakai pakaian adat lengkap dengan berbagai bentuk.
Pelaksanaan ibadah ini sudah dua tahun tidak dilaksanakan akibat pandemi Covid-19.
Imlek keenam atau cue lak ini mendapatkan perhatian oleh ribuan orang di Kota Selatpanjang.
Tidak hanya masyarakat Tionghoa saja, tetapi masyarakat lainnya di Kepulauan Meranti ataupun luar daerah yang sengaja datang ke Selatpanjang.
Sekretaris Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB), Tjuan An, menceritakan bahwa pawai arak-arakan dewa tersebut merupakan tradisi masyarakat Taonisme.
"Ini tradisi dari Tiongkok (daratan Cina) yang dibawa nenek moyang ke Selatpanjang sekitar lebih dari 100 tahun yang lalu," katanya.
Dilanjutkannya saat itu, china dikuasai oleh komunis.
Komnunis memandang perayaan Imlek yang dilakukan masyarakat hanya menyusahkan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli peralatan sembayang, seperti kertas, lidi hiu, dupa, buah-buahan dan lainya.
Sementara, masyarakat Cina waktu itu dalam kondisi susah.
Oleh karena itu pemerintah komunis lanjutnya waktu itu memutuskan untuk melarang perayaan Imlek dan membakar semua patung dewa.
| Geger, Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kedai Kopi Di Selatpanjang |
|
|---|
| Ini 8 Pejabat yang Mendaftar untuk Posisi Sekda Kepulauan Meranti |
|
|---|
| Z Pejabat DKPP Meranti Ditahan, Kasus Dugaan Korupsi Pengadaaan Bibit Kopi Liberika Meranti |
|
|---|
| 28 Pejabat Pemkab Kepulauan Meranti Dilantik |
|
|---|
| Gara-gara Ubi hingga Saling Ejek, Pria di Meranti Riau Jadi Korban Pembacokan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/arak-arakan-3-dewa-meranti.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.