Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Inhu

Gadis SMP di Inhu Tak Pulang HP Tak Aktif, Saat Dicari Ternyata Jadi Korban Pelecehan

Gadis berstyatus pelajar SMP yang masih di bawah umur tak pulang saat dicari ternyata jadi korban pelecehan

Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Bynton Simanungkalit
Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting didampingi sejumlah Kanit saat konferensi pers kasus persetubuhan anak di bawah umur di Polsek Peranap, Senin (20/2/2023). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, RENGAT - Kasus pencabulan dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur kembali menorehkan catatan hitam di Kabupaten Inhu, setelah seorang pemuda asal Kecamatan Peranap mencabuli dan berbuat tidak senonoh terhadap anak bawah umur.

Pelaku pencabulan dan persetubuhan anak bawah umur, AS (20), Kecamatan Peranap diamankan unit Reskrim Polsek Peranap, Jumat (10/2/2023), sekitar pukul 21.00 WIB.

Penangkapan terhadap pelaku pelecehan di Inhu berlangsung di depan satu PKS di desa setempat.

Kapolres Inhu AKBP Dody Wirawijaya, melalui Kapolsek Peranap Iptu Bahagia Ginting, didampingi sejumlah Kanit Polsek Peranap, ketika konferensi pers di Polsek Peranap, Senin (20/2/2023) siang menjelaskan lebih rinci kronologi kejadian hingga penangkapan pelaku.

Dijelaskan Kapolsek, awalnya, Kamis (27/10/2022) lalu, sekitar pukul 18.30 WIB, ibu korban, warga satu desa di Kecamatan Peranap tidak melihat korban, sebut saja Mawar (14) yang masih duduk di bangku SLTP.

Kemudian ibunya bertanya pada kakak korban, ke mana adiknya, sudah malam, tapi belum pulang.

Lalu kakak korban menjawab tidak tahu, bahkan nomor handphone korban sudah dihubungi berkali-kali, tapi tidak aktif.

Ibu korban melaporkan hal ini pada ayah korban, UM (42).

Langsung saja ibu dan bapak korban, dibantu kakak korban mencari ke rumah tetangga, namun tidak ditemukan.

Hingga akhirnya, kakak korban bertemu dengan seorang saksi yang sempat melihat korban menyeberang sungai naik pompong menuju arah desa tetangga Kamis siang.

Kemudian kakak korban, bergegas menuju ke arah yang dikatakan saksi itu.

Sekitar pukul 21.00 WIB, korban ditemukan duduk d ipinggir jalan desa itu sedang menangis.

Ketika ditanya mengapa dia menangis, sambil terisak korban bercerita, jika ia pergi dari rumah sekitar pukul 14.00 WIB karena ada janji bertemu dengan seorang pemuda berinisial AS.

Setelah sampai di tujuan, korban bertemu pelaku dan diajak jalan-jalan.

Sekitar pukul 18.30 WIB, pelaku mengajak korban kesebuah pondok kebun kosong tak jauh dari pabrik pengolah kelapa sawit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved