Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kampar

Beduk Tua di Padang Mutung Kampar, dari Kayu Bulat Langka, Suara Bisa Terdengar Sampai Belasan KM

Beduk tua yang berusia sekitar 90 tahun masih terjaga di Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
Beduk Larangan di Masjid Al-Ikhlas Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar Riau. 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Beduk tua yang berusia sekitar 90 tahun masih terjaga di Desa Padang Mutung Kecamatan Kampar.

Beduk tua ini cukup unik dan menjadi kebanggan warga di Kampar.

Suara tabuh dari sebuah beduk tua masih nyaring terdengar bahkan di jarak belasan kilometer.

Beduk atau masyarakat setempat menyebutnya dengan Tabuo.

Beduk ini memiliki ukuran sekitar 8 meter dengan diameter 90 centimeter (hampir 1 meter).

Beduk terbuat dari sebatang kayu bulat yang langka. Tabuhnya terbuat dari kulit kerbau.

Beduk ini tersimpan dan terawat dengan baik di halaman Masjid Al-Ikhlas, Dusun Pulau Baru atau Dusun Kampung Lintang Desa Padang Mutung.

Hamzah Datuk Paduko Sindo dari Kenegerian Rumbio, menceritakan proses pembuatan beduk itu pada tahun 1934 silam, hampir 90 tahun lalu.

Beduk dibuat oleh lima tokoh di Pulau Baru.

Kelima tokoh yang gagah dan pemberani itu masing-masing Datuk Kutik, Datuk Hanan, Datuk Tormin, Datuk Musa, dan Datuk Ahmad Merah.

"Tabuo itu dibuat oleh orangtua kami dulu yang gagah gagah dan pemberani," ujar Hamzah bercerita kepada Tribunpekanbaru.com , Jumat (24/3/2023).

Mereka ingin membuat beduk karena sangat diperlukan untuk masjid.

Dahulu dinamakan Masjid Toke Dilil. Menurut Hamzah, masjid itu hampir selesai dibangun.

"Dulu masjid berlantai dan berdinding kayu," katanya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved