Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pejabat AS Akhirnya Akui Rudal Patriot Mereka Rusak Akibat Serangan Rudal Rusia

Sistem Patriot adalah salah satu dari serangkaian unit pertahanan udara canggih yang dipasok oleh Barat untuk membantu Ukraina dalam melawan Rusia

AFP
Rudal Patriot Bantuan Amerika Serikat di Ukraina rusak dirudal Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dua pejabat Amerika Serikat (AS) akhirnya mengaku bahwa sistem pertahanan rudal Patriot yang dikerahkan di Ukraina rusak akibat serangan Rusia pada hari Selasa (16/5/2023).

Namun, mereka menolak klaim Moskow bahwa sistem pertahanan udara buatan AS telah dihancurkan.

Pejabat itu mengatakan jika senjata tersebu masih utuh.

Sistem Patriot adalah salah satu dari serangkaian unit pertahanan udara canggih yang dipasok oleh Barat untuk membantu Ukraina dalam melawan Rusia yang menargetkan infrastruktur penting, fasilitas listrik, dan situs lainnya.

Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonimitas dan mengutip informasi awal, mengatakan Washington dan Kyiv sudah berbicara tentang cara terbaik untuk memperbaiki sistem dan pada titik ini, tampaknya sistem itu tidak harus dihapus dari Ukraina.

Pejabat itu menambahkan bahwa Amerika Serikat akan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam beberapa hari mendatang dan informasi dapat berubah seiring waktu.

Patriot dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS yang paling canggih melawan rudal pesawat, jelajah, dan balistik. Ini biasanya termasuk peluncur bersama dengan radar dan kendaraan pendukung lainnya.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Selasa bahwa mereka telah menghancurkan sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara Patriot buatan AS dengan rudal Kinzhal "hipersonik" dalam serangan semalam di Ukraina.

Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa mereka telah menembak jatuh 18 rudal Rusia dalam semalam, termasuk enam Kinzhal.

Ketika ditanya tentang klaim Ukraina, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menolaknya, lapor kantor berita RIA.

Tidak jelas senjata Barat apa yang digunakan Ukraina. Pentagon tidak memiliki komentar segera.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved