Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Akses Jalan Terputus, 50 KK Terdampak Banjir di 2 Kecamatan Akibat Sungai Kampar di Pelalawan Meluap

Banjir di Pelalawan mulai menerjang wilayah Kecamatan Langgam dan Kecamatan Pangkalan Kerinci sejak Senin (11/12/2023) lalu

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung
Petugas BPBD Kabupaten Pelalawan meninjau banjir yang terjadi di Desa Rantau Baru bagian bawah Kecamatan Pangkalan Kerinci, Rabu (13/12/2023). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Banjir yang terjadi di Kabupaten Pelalawan masih terpantau di dua kecamatan yang paling parah.

Fasilitas umum hingga rumah masyarakat terdampak hingga Kamis (14/12/2023).

Banjir mulai menerjang wilayah Kecamatan Langgam dan Kecamatan Pangkalan Kerinci sejak Senin (11/12/2023) lalu dan terus meningkat selama empat hari terakhir.

Warga yang terdampak banjir juga bertambah termasuk fasilitas umum yang ikut terendam air.

Banjir muncul akibat meluapnya Sungai Kampar yang mengalir di sepanjang Pelalawan, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari hulu sungai.

Di Kecamatan Langgam, daerah yang paling parah yakni Dusun Muaro Sako Kelurahan Langgam yang paling pertama terdampak banjir.

Lokasi ini memang tepat berada di tepi Sungai Kampar dengan posisi di dataran rendah, sehingga mudah terganggu air ketika sungai besar itu meluap.

Ketinggian banjir mulai dari 40 centimeter sampai 1 meter yang mengakibatkan akses jalan terputus dan tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Ada 30 Kepala Keluarga yang terdampak banjir. Akses sudah terputus sejak kemarin dan warga menggunakan sampan atau kapal," beber Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Tribunpekanbaru.com , Kamis (14/12/2023).

Jalan penghubung dari Kelurahan Langgam ke Dusun Muaro Sako telah terendam air.

Demikian juga akses dari Desa Lubuk Ogung Kecamatan Bandar Seikijang ke Langgam sudah tergenang, tetapi masih bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Sedangkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Dusun Muara Sako ikut terdampak banjir dan siswa diliburkan lebih awal setelah selesai ujian semester.

Di Kecamatan Pangkalan Kerinci, wilayah yang mulai dikepung banjir yakni Desa Rantau Baru bagian bawah.

Lokasi ini memang dataran rendah yang terletak di bantaran Sungai Kampar. Air meluap menggenangi areal pekarangan rumah warga dan akses jalan.

Sekitar 20 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dan jalan masuk ke perkampungan terputus akibat banjir.

"Kalau mau ke Rantau Baru Bawah harus menggunakan speed atau sampan. Transportasi darat tidak bisa lagi," tutur Zulfan.

Berdasarkan pendataan sementara, total warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Langgam sebanyak 50 KK.

Namun semua warga masih bertahan di kediamannya, karena bentuk rumah yang berlangsung.

Sehingga ketinggian air belum mencapai lantai rumah yang memang dibangun sesuai dengan kondisi alam.

"Masyarakat di bantaran sungai sudah biasa menghadapi banjir. Yang paling penting saat ini, bantuan sembako atau kebutuhan lainnya yang harus didistribusikan," pungkasnya.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved