Debit Sungai Kerinci Kian Menyusut Akibat Kemarau, BPBD Pelalawan Riau Waspadai Kemunculan Titik Api
Musim kemarau yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau sejak awal Bulan Juni mengakibatkan level air beberapa sungai mulai menurun.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Pelalawan Riau sejak awal Bulan Juni mengakibatkan level air beberapa sungai mulai menurun.
Satu diantaranya yakni Sungai Kerinci yang terbentang di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Pengamatan Tribunpekanbaru.com di Sungai Kerinci, Kamis (20/6/2024), debit air semakin menyusut dari batas normal.
Aliran air sungai yang membelah Kota Pangkalan Kerinci semakin kecil dari biasanya dan terus menurun.
Baca juga: Kakek Pemancing di Pelalawan Riau yang Ditemukan Tewas dalam Kanal Dikenal Hobi Mancing Ikan
Penyusutan air sungai mulai "menciptakan" pantai di bagian tepi, lantaran dasarnya telah muncul ke permukaan, baik sebelah kiri maupun kanan.
Air yang mengalir hanya tinggal di bagian tengah badan sungai saja. Kondisi ini membuat para pemancing dan pencuri ikan semakin semangat berburu ikan sungai.
"Biasanya banyak ikan kalau air mulai kering. Apalagi sudah selesai banjir empat bulan lalu," kata seorang pemancing, Yulianto (39) kepada tribunpekanbaru.com, Kamis (20/6/2024).
Meski kondisi sungai yang susut menguntungkan para pencari ikan, berbanding terbalik dengan ancaman bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Keadaan sungai yang mulai mengering membuat rawa dan gambut lebih mudah terbakar, apabila ada percikan api.
Titik panas dan titik api biasanya akan bermunculan di saat musim kemarau kering.
"Sekarang memang musim kemarau di Riau, termasuk di Pelalawan. Menurut BMKG ini El Nino gelombang kedua," papar Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com.
Zulfan menyampaikan, penyusutan debit sungai diikuti dengan kekeringan di daerah rawa alami dan gambut di sekitarnya.
Ia mengakui beberapa daerah di Pelalawan rawan kebakaran setiap musim kemarau.
Baca juga: Dikejar Sampai Dalam Kebun Sawit, Kurir Narkoba Tak Berkutik Ditangkap Tim Polda Riau
Dimulai dengan hotspot dan firespot bermunculan hingga terjadi Karhutla.
"Mulai minggu depan kami intensifkan patroli ke daerah rawan terbakar. Turun ke lokasi yang sering muncul titik api,"
| Cuaca Panas Menyengat, Lahan Terbakar di Riau Tembus 2.189 Hektare |
|
|---|
| Bukit Barisan di Rohul Masih Membara, Tapi Diklaim Api Mulai Berkurang |
|
|---|
| Karhutla Kampar Terus Meluas, 3 Lokasi Membara dalam Waktu Bersamaan |
|
|---|
| Ada Titik Api di Bukit Barisan, BPBD Rohul Koordinasi dengan BPBD Provinsi |
|
|---|
| Tersisa Api di Tunggul Kayu, Tim Gabungan Lanjutkan Pendinginan Karhutla di Areal TNTN Pelalawan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Kondisi-Sungai-Kerinci-mulai-surut.jpg)