Dokter di Semarang Tewas dalam Kos

Senior Undip Ketar Ketir, Kemenkes Beberkan Fakta Mengerikan terkait Kematian Aulia Risma, Ada Apa ?

Tak menyangka , ada fakta yang mencengangkan terkait dengan kematian Dr Aulia . Dan kemenkes beberkan fakta yang cukup mengerikan dan bikin pidana

Editor: Budi Rahmat
Istimewa
Foto Aulia Risma Lestari dan buku hariannya. Dokter PPDS Undip yang Tewas di Kamar Kos 

"Setelah dianalisis, tentunya akan dirapatkan lagi."

Baca juga: UPDATE Tewasnya dr Aulia di Kamar Kos: Diminta Senior Setor Rp 20 sampai 40 Juta Per Bulan

"Kami nanti sampaikan keputusan selanjutnya," sambungnya.

Polisi juga menerima sejumlah berkas berisi keterangan para saksi terkait dugaan kasus perundungan yang dikumpulkan oleh Tim Investigasi Kemenkes.

Keterangan saksi ini berisi lebih dari 10 orang terdiri dari teman satu angkatan, pihak rumah sakit, keluarga korban, dan senior korban.

"Keterangan tersebut adalah hasil dari Kemenkes."

"Kalau keterangan penyelidikan oleh polisi belum dilakukan," terangnya.

Selepas rapat koordinasi tersebut, pihaknya meminta kepada para mahasiswa PPDS Undip yang mendapatkan perundungan untuk segera melapor ke polisi atau Kemenkes.

Apabila ada korban yang berani speak up, Kombes Pol Artanto menjamin bakal dilindungi, baik identitas, keamanan diri, sampai menjamin tetap bisa melanjutkan studi.

"Kami harap untuk kasus perundungan jangan takut melapor."

"Kami akan lakukan perubahan dan perbaikan yang besar."

Baca juga: Sebelum Tewas, Dokter Aulia Risma Ternyata Kirim Rekaman Suara ke Ayah, Ini Isinya

"Jadi informasi apapun yang diberikan sangat bermanfaat untuk pendalaman kasus," terangnya.

Sementara, Inspektur Investigasi kemenkes, Valentinus Rudy Hartono mengatakan, pihaknya serius dalam memberantas dugaan praktik perundungan di rumah sakit vertikal milik Kemenkes.

Oleh karena itu, pihaknya mendatangi Polda Jateng.

"Kami sudah sampaikan bukti-bukti, data, dan informasi ke polisi," tandasnya.

Kasus ini jadi perhatian publik terkait dengan kematian Dr Aulia yang diguna karena Bullying . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved