Berita Viral
PILU, Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan di Kamar Mandi, Tak Tahu Lagi Jalan Selamatkan Diri
Tak tahu lagi jalan menyelamatkan diri. Ayah dan anak ini memilih saling menguatkan di kamar mandi. Keduanya tewas terbakar
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pilu. Aayah dan anaknya ditemukan berpelukan di kamar mandi dengan kondisi telah tewas terpanggang.
Keduanya menjadi korban dari peristiwa kebakaran di sebuah rumah di di Gang E, RT 06, RW 06, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Kamis (8/5/2025) dini hari.
Tentu saja tergambarkan detik-detik sang ayah yang berusaha menyelamatkan anaknya. Namun, kobaran api yang tak mampu ditembus akhirnya menjadikan keduanya memilih ke kamar mandi.
Baca juga: Masih Muda, Tapi Sudah Bersuami, Nekat Bawa Pria Jomblo ke Kontrakan, Digerebek Warga Lagi Berduaan
Dan di lokasi itulah keduanya meninggal dunia karena kobaran api yang tak kuasa ditahan lagi . Keduanya saling menguatkan.
Itu terlihat dari posisi keduanya berpelukan
Ya, Bapak dan anak, Suradi (50) dan Egi (22), tak bisa menyelamatkan diri.
Keduanya ditemukan tewas dengan posisi saling berpelukan di dalam kamar mandi rumahnya.
"Posisinya lagi di dalam kamar mandi berdua, sedang berpelukan bapak dan anaknya ini," kata salah satu saksi bernama Soleh (46) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis.
Saat api pertama kali muncul, Suradi dan anak perempuannya diduga tengah tertidur, sehingga tak mengetahui peristiwa kebakaran itu.
Pasalnya, api dilaporkan pertama kali muncul pukul 03.21 WIB.
Baca juga: Gedung FKM Kampus Unand, Padang Terbakar, Saksi ungkap Awal Munculnya Percikan Api
Akibatnya, Suradi dan anak perempuannya terjebak di dalam ruamah dan tak bisa menyelamatkan diri saat kobaran api makin membesar.
Sementara istri Suradi yang merupakan penjual nasi uduk berhasil menyelamatkan diri.
Namun, istri Suradi mengalami luka bakar sekitar 70 persen.
"Ibunya melompat entah dari pagar mana saya kurang tahu, tapi dia ada luka bakar," kata Soleh.
Kronologi kebakaran versi pemadam
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasiops Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara Gatot Sulaeman menerangkan, kebakaran bermula saat penghuni kontrakan tengah bersiap-siap berjualan nasi uduk.
Penghuni kontrakan memasak sekaligus menyiapkan lapak dagangannya di depan rumah.
Tiba-tiba, terdengar suara ledakan tabung gas dari dapur.
"Diduga berawal dari kebocoran gas," kata Gatot saat dikonfirmasi, Kamis.
Seketika, api muncul dan langsung membakar rumah tersebut.
Baca juga: Polisi Tangkap Mahasiswi yang Diduga bikin Meme Prabowo-Jokowi Berciuman, Kampusnya Ternama
"Tak lama berselang, api membesar. Warga yang melihat kebakaran langsung menghubungi pemadam," ujar Gatot.
Namun, api begitu cepat melahap rumah kontrakan.
Tak hanya menghanguskan bangunan, suami dan anak dari pedagang nasi uduk penghuni rumah kontrakan juga tewas dalam kebakaran ini.
Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.21 WIB.
Mulanya, salah satu warga bernama Yesa melapor ke petugas pemadam kebakaran (damkar) melalui telepon.
Selanjutnya, Sudin Gulkarmat langsung menerjunkan 11 unit mobil pemadam kebakaran dan 55 personel damkar ke tempat kejadian perkara (TKP).
Para personel tiba di TKP sekitar pukul 03.30 WIB dan langsung berjibaku menjinakkan api.
Sekitar pukul 03.40 WIB api berhasil dilokalisir.
Kemudian, pukul 04.00 WIB dilakukan proses pendinginan.
Bantah ada ledakan tabung gas
Soleh yang rumahnya ikut terbakar dalam kejadian ini membantah ada ledakan tabung gas sebelum api berkobar.
Saat kebakaran terjadi, istri Suradi yang biasa berjualan nasi uduk, belum menjajakan dagangannya di luar rumah.
"Belum beres-beres, saya keluar itu sepi jam 03.00 WIB," ucap Soleh.
Ia juga tak melihat istri Suradi memasak seperti hari-hari biasanya di depan rumah.
"Enggak ada, kalau tabung gas meledak pasti saya kedengaran. Kalau tabung gas meledak itu kamar saya udah pasti kena dan istri saya mendengar," kata Soleh.
Bau kabel terbakar
Sebelum terjadinya peristiwa nahas yang merenggut nyawa Suradi dan Egi, Soleh mengaku sempat mencium aroma kabel terbakar.
"Awalnya itu, saya ke luar mau beli makan mencium bau kaya kabel dibakar, terus saya cari sumbernya cuma saya bolak-balik sampai ke sana enggak ada," ujar Soleh.
Soleh juga sempat mengecek rumah Suradi untuk memastikan apakah aroma kabel terbakar itu berasal dari sana atau tidak.
Namun, rumah Suradi tampak sepi dan tak ada aktivitas di dalamnya.
Akhirnya, Soleh memutuskan untuk pergi ke warung kopi di depan gang.
Namun, saat hendak ingin makan di warkop, Soleh mendengar rumahnya terbakar.
Ia langsung bergegas pulang.
Namun, ternyata api semakin membesar dan dengan cepat membakar rumahnya dan rumah Suradi.
"Api udah besar, pas saya balik ke sini, api udah besar banget. Saat datang di sini kondisinya masih sepi," ucap Soleh.
Tak tinggal diam, Soleh langsung berusaha menerobos api demi menyelamatkan anak dan istrinya.
Beruntungnya, istri Soleh lebih dulu menyelamatkan anak mereka. (*)
Tolak Bayar Parkir, Pengendara di Medan Diancam Dihabisi dan Dilempari Batu |
![]() |
---|
BIKIN MALU Saja, Oknum Anggota DPRD Gorontalo ini Ketawa-ketiwi dengan Hugel dengan Kata Tak Pantas |
![]() |
---|
TAMPANG Pria yang Pukul 2 Pengendara di Cibinong Bogor, Galak di Jalan, Layu di Kantor Polisi |
![]() |
---|
HEBOH, Bidan Jual Bayi di Kosan, Ada yang Dijual Rp 10 Juta jika yang Mengandung Orang Susah |
![]() |
---|
Modal Belajar di Internet, Cewek Tamatan SMA Nyamar jadi Dokter, Nipu Orang hingga Setengah Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.