Berita Riau

Kisah Petugas PLG Minas Menghalau Gajah Liar, Rela Jauh dari Keluarga dan Berlebaran di Kebun Sawit

Penulis: Rizky Armanda
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas PLG Minas dan BBKSDA Riau saat bersiaga untuk menghalau gajah agar tak masuk ke kebun warga di Rumbai, beberapa waktu lalu.

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Kasus konflik gajah dan masyarakat di daerah perbatasan Kecamatan Minas, Rumbai, dan Tapung, Provinsi Riau memang bukan hal yang baru terjadi.

Bahkan dari tahun ke tahun, intensitas konflik terus saja meningkat. Pertemuan satwa liar berbelalai ini dengan manusia, sudah menjadi hal yang lumrah terjadi.

Gajah-gajah ini kerap masuk ke kebun-kebun warga dan merusak sejumlah hal yang ada di sana. Seperti tanaman sawit, serta gubuk atau pondok milik warga.

Maraknya aktivitas gajah liar di areal perkebunan tersebut, disebabkan oleh minimnya pengawasan dari pemilik atau penjaga kebun itu sendiri.

Baca: Diangkut Pakai Truk 3 Jam & Alami Dehidrasi,2 Gajah Jinak Akhirnya Sukses Giring Kawanan Gajah Liar

Terlebih jelang lebaran, kebun-kebun akan banyak kosong ditinggalkan sang empunya yang mudik ke kampung halaman.

Gajah liar ini pun akhirnya dengan leluasa masuk ke dalam areal perkebunan.

Beruntung ada tim dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, dan petugas lapangan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau yang dengan sigap, turun ke lokasi untuk menghalau gajah.

Hal ini guna meminimalisir kerusakan yang lebih parah di areal kebun warga, lantaran dimasuki oleh gajah-gajah liar ini. Belum lagi, jarak ke pemukiman juga sangat dekat.

Baca: Gajah Bernama Rahman dan Indro Masih Berupaya Menggiring Kawanan Gajah Liar Ke TNTN

Seorang petugas PLG Minas yang bertugas di lapangan untuk menghalau gajah, Widodo, saat berbincang dengan Tribun mengatakan, sudah sejak 30 Mei 2019 lalu dia dan kawan-kawan terjun ke lapangan untuk menghalau gajah.

"Dia pindah-pindah. Yang sudah itu di Desa Rantau Panjang, Desa Maharani, dan Desa Agrowisata," ucapnya, Sabtu (15/6/2019).

Lanjut Widodo, kawanan gajah liar tersebut berjumlah 11 ekor. Pihaknya pun selalu siaga, terutama sejak sore hingga malam hari. Berupaya agar gajah tak sampai merusak kebun atau pondok, paling tidak meminimalisir.

Baca: Upaya Penggiringan Gajah Liar di Peranap Riau, Tim Harus Menempuh Jarak 15 Kilometer

Dia menuturkan, pergerakan terakhir dari gajah-gajah ini, sekitar Jumat malam sudah berhasil digiring ke arah Sungai Siak.

"Tapi ini sudah pindah lagi Desa Karya Indah, hari ini kita akan turun lagi. Mereka memang senang pindah-pindah, masih kawanan yang sama," paparnya.

Bahkan saat momen Lebaran beberapa hari yang lalu pun disebutkan Widodo, dia bersama 4 orang temannya yang lain, tetap berjibaku di lapangan. Mereka tetap bersiaga di hutan atau kebun sawit.

"Hari Lebaran kita tetap bertugas, semua teman-teman. Kami ada 5 orang di lapangan. Sejak tanggal 30 Mei 2019 setiap hari kita di lapangan," bebernya.

Halaman
12

Berita Terkini