TRIBUNPEKANBARU.COM - NR remaja perempuan berusia 18 tahun di Bengkulu akhirnya buka suara mengapa ia menghabisi ibu kandungnya.
Korban dihabisi saat sedang melaksanakan sholat. Tak ada yang menyangka, tiba-tiba saja NR memukul kepala ibunya dengan cobek.
Setelah sang ibu tersungkur, NR kemudian menikam ibunya itu menggunakan pisau yang sengaja ia beli. Tak ayal korban bersimbah darah dan meninggal dunia.
Baca juga: 2 Kali Ketok Pintu Kamar Arya Daru Pangayunan, Siswanto Sudah Rasakan Ada yang Janggal, Tapi . .
Nah, NR sendiri disebutkan tetangga, juga hendak mengakhiri hidupnya. Namun, usahanya itu langsung dihentikan.
NR yang sadar lalu mendekat ke ayahnya yang syok dengan temuan istrinya telah meninggal dunia.
NR lalu menangis histeris minta maaf karena menghabisi ibunya.
Nah, NR telah mengakui perbuatannya. ia juga mengaku apa yang jadi alasan ia menghabisi ibunya yang tak berdaya itu.
Pengakuan Jujur NR
Pengakuan remaja perempuan berinisial NR (18), tersangka pembunuhan terhadap ibu kandungnya di Kota Bengkulu mendapat bisikan ghaib sebelum melakukan aksi tersebut.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, di rumah korban dan pelaku yang beralamat di Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.
Menurut pengakuan tersangka, sebelum kejadian ia sempat mendengar bisikan ghaib yang menyuruhnya untuk bunuh diri.
Namun, sebelum melakukannya, bisikan itu memerintahkannya terlebih dahulu membunuh ibu kandungnya, YT (49).
Pengakuan tersebut disampaikan NR dalam proses asesmen oleh Polresta Bengkulu, yang didampingi dokter spesialis jiwa dari Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu.
"Hasil asesmen, pelaku ini mengaku bahwa mendapatkan bisikan untuk membunuh ibunya sebelum ia bunuh diri," ungkap Kasat Reskrim Polresta Bengkulu, Kompol Sujud Alif Yulam Lam, Senin (4/8/2025).
Saat kejadian pembunuhan, salah satu tetangga korban juga sempat menyampaikan bahwa NR dalam keadaan seperti kesurupan.
Usai membunuh ibunya, NR mendatangi tetangganya dan menitipkan adiknya untuk dijaga, sembari mengaku baru saja membunuh ibu kandungnya.
Tak hanya itu, kepada tetangganya NR juga mengatakan akan pergi ke akhirat—yang diduga merupakan pertanda bahwa ia berniat untuk bunuh diri.
Namun, tetangga korban dengan sigap mengamankan NR agar tidak melakukan hal yang tidak diinginkan, sekaligus menghubungi pihak berwajib.
Baca juga: Kabar Rumah Jampidsus Kejagung Gagal Digeledah Polisi karena Diadang TNI, Begini Kata Kejagung
Karena tersangka memiliki riwayat gangguan kejiwaan, Polresta Bengkulu menghadirkan tenaga medis profesional di bidang kejiwaan untuk melakukan observasi terhadap NR.
Proses observasi ini dijadwalkan berlangsung selama 14 hari sebelum hasil resmi dari RSKJ Soeprapto Bengkulu dikeluarkan.
Langkah ini penting untuk menentukan apakah pelaku dapat diproses hukum secara penuh atau memerlukan penanganan khusus berdasarkan kondisi mentalnya.
"Pemeriksaan selama kurang lebih 14 hari terkait dengan kejiwaan pelaku. Soal seperti apa hasilnya, nanti akan kita update kembali," kata Sujud.
Hingga kini, penyidik masih terus mendalami motif di balik peristiwa tersebut, termasuk menelusuri latar belakang kehidupan pelaku dan riwayat kejiwaannya.
Seluruh proses dilakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganan hukum.
Dengan status tersangka yang kini disandang NR, kepolisian fokus menunggu hasil observasi medis.
Jika terbukti mengalami gangguan jiwa, maka proses hukum akan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Tangis Penyesalan NR
Tangis penyesalan NR (18) pecah di hadapan sang ayah usai membunuh ibu kandungnya sendiri, YT (49), saat sang ibu sedang melaksanakan salat Dzuhur.
Dalam video yang diunggah akun Facebook Fitri Novadiana, terlihat NR bersujud di hadapan ayahnya sambil menangis histeris, mengaku menyesal telah menghabisi nyawa ibunya.
Sang ayah terlihat terpukul, namun tetap menanyakan alasan anaknya membeli pisau di pasar—pisau yang kemudian digunakan NR untuk menusuk ibunya setelah memukul dengan ulekan cobek hingga ibunya tersungkur.
Peristiwa memilukan ini terjadi di rumah korban dan pelaku di Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat kejadian, korban tengah khusyuk menunaikan salat Dzuhur.
Tanpa diduga, NR mendekati ibunya dan langsung memukul dengan ulekan cobek, lalu menikamnya menggunakan pisau dapur.
Kanit Reskrim Polsek Gading Cempaka, Iptu Putra Agung, membenarkan peristiwa ini.
Ia mengatakan penangkapan terhadap NR dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat.
"Untuk pelaku tadi dari TKP langsung kita amankan ke Polsek," kata Iptu Putra Agung, Sabtu (2/8/2025).
Tim gabungan dari Opsnal Polsek Gading Cempaka, Resmob Macan Gading Polresta, dan Inafis Polresta Bengkulu langsung menuju lokasi begitu laporan diterima.
Setibanya di lokasi, polisi meminta keterangan saksi, memeriksa kondisi korban, dan mengamankan NR yang telah mengakui perbuatannya kepada tetangga.
Usai kejadian, NR sempat keluar rumah sambil membawa dua adiknya dan menitipkan mereka ke rumah tetangga, lalu mengaku telah membunuh ibunya.
Saat digiring polisi, pelaku masih tampak menangis dengan mata sembap.
Menurut keterangan warga sekitar dan pihak kepolisian, NR memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan pernah dirawat di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ).
"Masih kita selidiki, namun informasi dari warga sekitar, pelaku memang pernah dirawat di rumah sakit jiwa," jelas Agung.
Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan visum.
Sementara itu, penanganan kasus kini dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Bengkulu.
Reaksi Warga
Meski mengejutkan, warga menyebut tindakan tersebut bukan karena emosi, melainkan dipicu kondisi kejiwaan pelaku yang kerap kambuh dan sempat dirawat di rumah sakit jiwa.
NR diduga membunuh ibunya, YT (49), saat korban tengah salat zuhur di rumah mereka.
Korban dihantam menggunakan ulekan cobek hingga tewas, lalu ditusuk berkali-kali menggunakan pisau dapur.
Korban diduga tewas di tempat.
Peristiwa ini pun mengundang perhatian warga sekitar.
Mengetahui kejadian tersebut, warga segera melaporkannya ke pihak Kepolisian Sektor Gading Cempaka.
"Korban tadi mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya," ungkap Yuli, salah satu tetangga korban, Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Tim gabungan Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu bersama Tim Opsnal Polsek Gading Cempaka langsung menuju lokasi kejadian.
Polisi kemudian mengamankan terduga pelaku yang merupakan anak kandung korban.
Pelaku selanjutnya dibawa ke Polresta Bengkulu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk divisum.
"Tadi pelaku sudah dibawa polisi," kata Yuli.
Motif Pelaku
Berdasarkan informasi terhimpun, terduga pelaku NR diketahui memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan baru pulang ke rumah usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh TribunBengkulu.com di lokasi kejadian, NR dikabarkan baru pulang dari RSKJ pada Rabu (30/7/2025).
Setelah korban diduga tewas di tempat, NR langsung keluar rumah dan berlari ke rumah salah satu tetangganya.
Di sana, NR kemudian menceritakan kepada dua tetangganya bahwa ia telah membunuh ibu kandungnya.
Ia juga membawa kedua adiknya untuk dititipkan kepada tetangganya tersebut.
Motif pembunuhan yang disampaikan NR kepada tetangganya adalah karena ia mengaku kesurupan saat melakukannya.
"Dia (terduga pelaku) bilang kalau dirinya nekat membunuh karena kesurupan," ungkap Ice, salah satu tetangga korban, Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Setelah menyampaikan bahwa dirinya kesurupan, NR juga berpesan kepada tetangganya agar menjaga kedua adiknya.
Ia mengaku akan pergi ke akhirat setelah mengakui bahwa dirinya telah membunuh ibu kandungnya.
Tetangga korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengamankan NR sambil mengecek kondisi korban di rumah.
Saat mereka masuk ke dalam rumah, korban sudah ditemukan dalam keadaan tewas bersimbah darah.
"Saat kami tiba di rumahnya, korban dalam keadaan terluka parah dan kemungkinan sudah tidak bernyawa," kata Ice.
Warga kemudian segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Polsek Gading Cempaka.
Tim gabungan Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu dan Tim Opsnal Polsek Gading Cempaka langsung mendatangi lokasi kejadian.
Polisi segera mengamankan NR yang merupakan anak kandung korban.
Terduga pelaku selanjutnya dibawa ke Polresta Bengkulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk dilakukan visum.
Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita semua. Karena ajal itu dekat. Kapapnpun yang Maha Kuasa akan mengambilnya.
Dan juga selalu berhati-hati pada tindak kejahatan yang dekat dengan lingkungan. Mereka akan tiba-tiba muncul disaat kita lengah. (*)
Sumber : Tribun Bengkulu