Berita Regional
Gerebek Narkoba Berujung Pemerasan Rp1 Miliar, Iptu THS Diciduk Polda Kepri
Kabid Propam melalui Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra membenarkan penangkapan itu.
Ringkasan Berita:
- Penangkapan Iptu THS dilakukan pada pekan lalu, usai adanya laporan dan temuan dugaan keterlibatan dirinya dalam praktik pemerasan
- Kabid Propam Polda Kepri, Kombes Pol Eddwi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pengusaha di Batam diduga menjadi korban pemerasan yang dilakukan oleh oknum aparat gabungan Polisi dan TNI.
Aksi tersebut disebut-sebut menggunakan kedok operasi pemberantasan narkoba yang mengatasnamakan BNN.
Setelah kasus ini mencuat dan viral di media sosial, Propam Polda Kepri bergerak cepat.
Seorang perwira polisi berpangkat Iptu berinisial THS akhirnya diamankan untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Penangkapan Iptu THS dilakukan pada pekan lalu, usai adanya laporan dan temuan dugaan keterlibatan dirinya dalam praktik pemerasan terhadap pengusaha tersebut.
Iptu THS merupakan anggota Direktorat Narkoba Polda Kepri
Kabid Propam melalui Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra membenarkan penangkapan itu.
"Informasi awal dari Kabid Propam Polda Kepri, Kombes Pol Eddwi benar, bahwa oknum Polri berpangkat Inspektur berinisial TSH diamankan untuk dilakukan pendalaman," ujar Pandra, Senin (3/11/2025).
Ia mengatakan, oknum TSH yang bertugas di Direktorat Narkoba diduga melakukan pelanggaran hukum dan diamankan minggu lalu.
"Bapak Kapolda sangat tidak mentolerir perbuatan anggota yang menciderai hukum. Oknum tersebut akan diproses," katanya.
Sementara Kabid Propam Polda Kepri, Kombes Pol Eddwi mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut.
Baca juga: Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK:Minta Jatah Proyek, Berapa Ongkos Menjadi Kepala Daerah?
Baca juga: Istilah Kata Gubri Abdul Wahid Minta Uang Proyek di Dinas PUPR Riau: Japrem alias Jatah Preman
"Sementara masih saya dalami dan keterangan dari saksi-saksi. Terbukti, kita tindak tegas tanpa ampun," ujarnya.
Pengusaha Batam Ngaku Jadi Korban Pemerasan Oknum Polisi dan TNI Rp 300 juta
Sebelumnya viral di Batam, seorang pengusaha berinisial Bj, warga Botania Batam mendadak jadi sorotan, setelah mengaku menjadi korban pemerasan oleh diduga anggota BNN.
Korban mengaku diperas belum lama ini di bulan Oktober 2025, tepatnya Kamis (16/10/2025). Jumlah pelaku lebih dari lima orang.
Para pelaku menggerebek rumah pengusaha itu dan menemukan bungkus serbuk kristal diduga sabu. Atas kejadian itu, korban mengaku diperas hingga Rp300 juta.
Korban Datangi Markas Denpom Batam
Selain anggota Polda Kepri, pelaku lainnya diduga anggota TNI.
Korban penipuan gerombolan BNN gadungan itu resmi membuat laporan ke Markas Denpom 1/6 Batam yang berada di jalan Sudirman, Senin (3/11/2025) pagi.
Terlihat selain korban Bj, dua pengacara korban juga menemani BJ menuju ruang piket untuk membuat laporan.
Bj dan kuasa hukumnya langsung masuk ke ruang pengaduan. Sejumlah petugas Denpom, melarang awak media untuk mengambil foto di dalam pekarangan Mako.
"Rekan-rekan media tak boleh ambil foto atau video di dalam Mako ya," ujar petugas berbadan tegap.
Dari informasi yang dihimpun, aksi pemerasan oleh gerombolan itu dilakukan THS bersama anggota TNI.
Perbuatan jahat diotaki oleh Serka SH dan Serka SM. Dalam kejadian itu, para pelaku memeras uang Rp300 juta dari total permintaan Rp1 miliar.
Uang itu masuk ke dalam dua rekening. Ke rekening THS sebesar Rp40 juta.
Atas keterlibatan anggota TNI tersebut, Tribun masih berupaya mengofirmasi Komandan DenPom Batam.
Respons Kapendam soal Kasus Dugaan Pemerasan Pengusaha Batam Libatkan Anggota TNI
Informasi yang dihimpun, laporan korban ke Denpom Batam ini karena rekannya yang berada di lokasi saat kejadian, ada yang mengenali seorang pelaku sebagai oknum TNI.
Kasus dugaan pemerasan di Batam libatkan anggota TNI mendapat respons dari Kapendam XIX/Tuanku Tambusai, Letkol Inf Muhammad Faisal Rangkuti.
Dimintai tanggapannya, Kapendam mengaku telah mendapatkan informasi tersebut.
Ia menyebut kasus itu kini tengah diproses oleh pihak Polisi Militer.
"Beritanya sudah kami baca, saat ini Pomdam sedang menyelidiki perkara tersebut," ujarnya singkat melalui sambungan telepon, melansir dari Kompas.com, Selasa (4/11/2025).
| Pria Banyuasin Ngamuk, Serang Kapolsek dan Kanit, 3 Warga Ditebas Pakai Parang |
|
|---|
| Malu Punya Anak Lagi Jadi Alasan Ibu di Banyuwangi Kubur Bayinya yang Baru Lahir |
|
|---|
| Kebohongan Polisi yang Bunuh Dosen Erni Terbongkar Saat Bripda Waldi Chat Adik Korban |
|
|---|
| Terekam CCTV, Detik-detik Pemuda Dianiaya Saat Numpang Istirahat di Masjid Sibolga, Lalu Tewas |
|
|---|
| Fakta Baru Polisi Bunuh Dosen, Bripda Waldi 15 Tahun Lebih Muda dari Erni, Punya Banyak Pacar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.