Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Campak Merebak di Riau

Dinkes Kampar Telusuri Riwayat 18 Penderita Campak, Rencanakan Sweeping Imunisasi Anak Cegah KLB

Kasus campak sempat meningkat di Kampar pada September 2025. Dinas Kesehatan Kampar kemudian menelusuri riwayat penderita. 

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: M Iqbal
FOTO/DOK
Petugas Puskesmas di Kuansing melakukan imunisasi ulang pasca ditemukan kasus Campak. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kasus campak sempat meningkat di Kampar pada September 2025. Dinas Kesehatan Kampar kemudian menelusuri riwayat penderita. 


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kampar, Elfian mengatakan, penelusuran itu melalui Survei Cepat Komunitas (SCK).


SCK dilaksanakan di sembilan desa terlapor kasus positif pada 25-31 Oktober 2025. Adapun jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 18 kasus dari 73 kasus suspek campak.


Kesembilan desa tersebar di tiga kecamatan. Terdiri dari Desa Pulau Permai, Teluk Kenidai, Tarai Bangun, Kualu, Rimbo Panjang di Kecamatan Tambang.


Selain itu Desa Kubang Jaya dan Pandau Jaya di Kecamatan Siak Hulu. Berikutnya Desa Tanah Merah dan Petapahan di Kecamatan Tapung. 


"Survei untuk menelusuri riwayat kontak, status imunisasi, serta mendeteksi kemungkinan penularan di masyarakat," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (27/10/2025).


Menurut dia, langkah tersebut merupakan upaya pencegahan penyebaran agar tidak meluas dan pengendalian potensi Kejadian Luar Biasa (KLB).


Selain itu, kata dia, Dinkes juga mengusulkan dikeluarkannya surat instruksi Bupati Kampar tentang imunisasi. Instruksi tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan gerakan Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) dan imunisasi tambahan Campak Rubela.


Gerakan tersebut untuk mempercepat cakupan wilayah terdampak. Imunisasi kejar Campak Rubela direncanakan pada 5-12 November 2025.


"Dilanjutkan dengan sweeping imunisasi pada 13-20 November 2025," katanya. Tujuan tersebut agar anak yang belum diimunisasi dapat segera terlindung dari risiko campak dan rubela.  


Ia menambahkan, Dinkes mengintensifkan kerja sama dengan instansi terkait. Antara lain Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora), Kementerian Agama, pemerintah desa, serta lintas sektor lainnya.


Kerja sama itu untuk memperkuat edukasi. "Serta memastikan anak-anak sekolah dan balita mendapatkan imunisasi lengkap," pungkasnya. (Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved