Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Warga Meranti Banyak yang Kerja di Malaysia, BP3MI Riau Dorong Agar Sesuai Prosedur

Warga di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, banyak yang bekerja di luar negeri, yakni di Malaysia.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: M Iqbal
Foto/BP3MI
DESA MIGRAN EMAS - Rapat pembahasan pembentukan Desa Migran Emas di Kabupaten Kepulauan Meranti 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Banyak dari warga di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, yang bekerja di luar negeri, yakni di Malaysia.

Pasalnya, karena keterbatasan pekerjaan di daerah mereka, jarak ke Negeri Jiran juga cukup dekat jika ditempuh dengan transportasi laut.

Kepala Balai Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu Kurniawan menyebut, terkait ini, pihaknya mendorong agar masyarakat sebaiknya bekerja di luar negeri sesuai prosedur.

Untuk itu, BP3MI Riau bersama pihak terkait, mencanangkan dibentuknya Desa Migran Emas.

“Desa Migran Emas ini, yakni akronim dari Desa Migran Edukatif, Maju, Aman dan Sejahtera. Penyelenggaraan Desa Migran Emas ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menguatkan keberadaan pemerintah dalam rangka pelindungan bagi PMI dan keluarga,” ujar Fanny, Rabu (19/11/2025).

“Tujuannya, menjamin pemenuhan dan penegakan HAM sebagai WNI dan PMI serta menjamin pelindungan hukum, ekonomi, dan sosial PMI dan keluarga,” tambah Fanny.

Fanny berharap, lewat pencanangan program Desa Migran Emas ini, nantinya tidak ada lagi warga yang bekerja di luar negeri tanpa kontrak kerja dan hanya menggunakan paspor atau visa sebagai pelancong.

“Karena jika bekerja secara unprosedural, tidak ada pelindungan hukum ataupun hak dari PMI dan keluarganya,” tutur Fanny.

Lanjut dia, lewat program ini, maka peluang kerja ke luar negeri dan migrasi dipastikan aman. PMI akan mendapatkan hak dan pelindungan hukum sesuai aturan yang berlaku.

“Lewat program ini kita juga ingin menumbuhkembangkan, meningkatkan kewirausahaan dan pengembangan usaha produktif bagi PMI, purna PMI dan keluarga. Mereka juga diberikan edukasi keuangan, penggunaan teknologi digital dalam transaksi keuangan, dan pengelolaan remitansi,” urainya.

Fanny menambahkan, saat ini, program Desa Migran Emas masih dalam tahap pencanangan di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Bersama pemerintah kabupaten dan Disnakertrans Riau, BP3MI Riau baru saja selesai menggelar rapat pembahasan pembentukan Desa Migran Emas, pada Selasa (18/11/2025) kemarin.(tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved