Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Perundungan Murid SD di Pekanbaru

Ceritakan Saat MAR Meninggal Dunia, Ibu Korban Peluk Suami: Tidak Kuat Pak

Deswita bersama suami dan dua anaknya menceritakan saat anaknya yang menjadi korban perundungan meninggal dunia.

Penulis: Fernando | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Fernando
PELUK SUAMI - Deswita memeluk suaminya selepas bercerita tentang kronologi kematian MAR. Murid SDN 108 Pekanbaru diduga meninggal setelah mengalami perundungan. 

Ringkasan Berita:
  • Ibu korban menceritakan kronologi perundungan anaknya hingga akhirnya meninggal dunia.
  • Saat menjelaskan saat anaknya meninggal, Deswita merasa tak sanggup dan langsung memeluk suaminya.
  • Korban sempat mendapat pengobatan alternatif dan dibawa ke puskemas pada Sabtu kemarin tapi sayang kondisinya tutup.

 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Deswita bersama suami dan dua anaknya melangkah pelan meninggalkan kelas di SDN 108 Pekanbaru, Senin (24/11/2025). Ia hadir di sana untuk mengungkap fakta seputar kematian putranya.

Dirinya berusaha tegar untuk menceritakan kronologi perundungan yang diduga membuat putranya harus meninggal dunia.

Namun tiba-tiba suaranya tercekat ketika menuturkan bahwa MAR sempat cerita kepalanya ditendang oleh seorang temannya.

Wanita berkacamata itu tidak sanggup lagi memberi penjelasan ketika harus memberitahu bahwa putranya meninggal dunia, Minggu (23/11/2025) dinihari.

Ia menangis ketika menuturkan bahwa putranya meninggal dunia sekitar pukul 02.00 WIB.

"Tidak kuat pak," ujarnya sembari memeluk suami yang berdiri di sebelah kirinya.

Wanita 40 tahun itu sempat menuturkan bahwa MAR menyampaikan pesan beberapa hari sebelum meninggal dunia.

Ia menyebut bahwa dimandikan dan digelarkan tikar karena nanti rumah kami ini akan ramai.

Wanita berkacamata itu menyampaikan bahwa anaknya sempat menangis pada 13 November 2025 silam.

Saat pulang sekolah MAR menangis dan menyampaikan ia tidak mau lagi sekolah tanpa menceritakan apa penyebabnya.

Satu hari setelah kejadian itu anaknya dalam kondisi lumpuh. Padahal putranya tidak punya penyakit bawaan.

"Saat itulah anak saya bercerita bahwa kemarin ia ditendang kepalanya oleh murid yang lain inisial FT saat jam belajar kelompok. Dia menendang tidak pakai sepatu," ujarnya.

Deswita menyampaikan bahwa peristiwa ini disaksikan langsung oleh temannya. Teman putranya melaporkan peristiwa tersebut kepada wali kelas tapi wali kelas saat itu hanya meminta menunggu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved