Alfedri Vs Afni di Pilkada Siak Memanas, Pengamat Politik Unri Sebut Petahana Sulit Dikalahkan

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Rivalitas Alfedri dan Afni Zulkifli memanas pasca-beredar hasil survei elektabilitas Bakal Calon (Bacalon) bupati Siak 2024 sejak seminggu belakangan. 

Dari seluruh hasil survei, Alfedri unggul terlalu jauh dibanding Bacalon lainnya, yaitu di angka 44 persen dan Afni di angka 22 persen. 

Hasil survei tersebut dikeluarkan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan Intrapolnas.

Hasil survei itu menggembirakan pihak Alfedri dan Afni, sebab kedua Bacalon ini merasa angka surveinya lumayan besar. 

Bagi Afni, meski terpaut 22 persen, namun ia cukup puas karena baru bergerak selama setahun sudah mengungguli banyak Bacalon senior selain petahana.

Baca juga: Isu Alfedri Tidak Bisa Maju di Pilkada Siak 2024 Kembali Menguat, PAN Siak Jawab Begini

Bahkan ia mengklaim berpeluang mengalahkan petahana pada Pilkada Siak yang berlangsung 27 November 2024 mendatang. 

Pengamat Politik Universitas Riau (Unri), Dr. Tito Handoko, S.IP, M.Si berpandangan bahwa Alfedri salah satu calon petahana yang sulit dikalahkan untuk Pilkada di Riau.

Merujuk dari hasil survei, Afni Zulkifli pun juga mustahil dapat mengalahkan Alfedri. 

“Menurut hemat saya dengan melihat hasil survei dari berbagai lembaga survei nasional maupun lokal ada empat kabupaten/kota yang petahananya sulit ditumbangkan, yakni Siak, Pelalawan, Bengkalis dan Dumai,” kata Dr Tito Handoko kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu(17/7/2024).

Ia menerangkan, merujuk pada hasil survei tersebut, memang agak sulit bagi Afni untuk mengalahkan Alfedri. Pasalnya, gap survei lebih dari 15 persen. 

“Apalagi Alfedri didukung oleh partai-partai besar dan mayoritas di Siak,” katanya.

Baca juga: Jika Pilkada Siak Digelar Hari Ini, Siapa yang Menang? 

Selain itu, kata Dr Tito, dalam posisi sebagai kandidat petahana Alfedri dianggap memiliki semua infrastruktur politik untuk menang. Ia terus terang mengatakan sangat mustahil jika dari rilis hasil survei itu, afni dapat mengungguli Alfedri di Pilkada Siak nanti.

“Jikapun Afni disimulasikan berpasangan dengan tokoh dari partai politik misalnya Pak Indra Gunawan, rasanya agak sulit apalagi Pak Indra itu tidak mungkin mau menjadi wakil dengan jabatan sebagai ketua DPRD Siak dan ketua partai,” katanya.

Dr Tito melanjutkan, meskipun demikian tidak ada daya tawar signifikan yang bisa didorong oleh Afni untuk menggaet wakil dari kalangan elit partai politik di Siak.

Sebut saja misalnya tawaran soal postur pembiayaan, maupun pengalaman organisasional di pemerintahan yang menjadi nilai tambah Afni di mata elit partai di Siak.