Wisata Pekanbaru

Sejarah dan Romansa Sultan Siak di Rumah Singgah Tuan Kadi di Tepian Sungai Siak Pekanbaru Riau

Rumah Singgah Tuan Kadi dulunya merupakan menjadi rumah singgah Sultan Siak jika berkunjung ke Senapelan, sebelum bernama Pekanbaru.

|
Penulis: Fernando | Editor: FebriHendra
istimewa
Rumah Singgah Tuan Kadi dengan latar Jembatan Siak III di daerah Wisata Kampung Bandar, Kelurahan Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. 

Awalnya rumah ini dibangun oleh saudagar di Senapelan, Nurdin R Putih sekitar tahun 1895.

Ia memiliki seorang putri yakni Fatimah binti Nurdin Putih. Wanita itu lantas menikah dengan Zakaria bin H. Abdul Muthalib, seorang pemuda dari Labuhan Bilik Panai, Sumatera Timur.

Pada masa pemerintahan SSK II,  Zakaria mendapat amanah sebagai Ketua Kerapatan Syariah Kerajaan Siak Sri Indrapura bergelar Qadhi.

Ia banyak mengurus tentang Syariat yang berdasar hukum agama Islam.

Begitulah asal mula rumah singgah Sultan Siak ini akhirnya diberi nama Rumah Singgah Sultan Siak Rumah Tuan Kadi.

Bangunan itu mengalami pergantian pemilik hingga sempat menjadi gudang besi tua sekitar tahun 1994.

Namun secara bertahap sejak tahun 2011, upaya penyelamatan terhadap rumah kayu ini.

Aliansi Masyarakat Pelestari Warisan Pusaka Melayu Riau saat itu melaporkan hasil temuan rumah kayu yang perlu diselamatkan kepada pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat.

Mereka menindaklanjuti dengan menurunkan Tim Arkeolog BPCB untuk melakukan pendataan satu persatu di lapangan.

Akhirnya setelah tiga tahun berjalan, pada tahun 2014, rumah itu menjadikannya sebagai ikon baru Kota Pekanbaru di tepian Sungai Siak.

Sampai saat ini rumah bersejarah itu tidak pernah sepi pengunjung.

Setiap hari ada saja yang datang ke Rumah Singgah Sultan ini sambil menikmati keindahan Kota Pekanbaru dari tepian Sungai Siak. (Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved