Penembakan di Tol Tangerang
'Mohon Pak Prabowo Tangani Kasus Saya', Tangisan Agam Mohon Bantuan Presiden Usut Penembakan di Tol
Agam Muhammad Nasrudin tidak kuasa menahan tangis meminta keadilan kepada Presiden RI Prabowo Subianto terkait kasus penembakan yang tewaskan ayahnya
"Sehingga ketika dia dapat tugas, itu sudah SOP senjata itu melekat," tambahnya.
Meski demikian, Denih mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api oleh anggotanya.
"Kita akan evaluasi. Tapi penggunaan senjata yang melekat itu adalah untuk pengamanan diri dan siapa yang menjadi tanggung jawab pengamanan atasannya itu," katanya.
"Karena kalau misalkan terjadi suatu terhadap atasannya, maka orang yang pertama melekat itulah yang mengamankan. Kita bicara masalah SOP tadi. Nah kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya, kan sama-sama enggak tahu siapa yang akan mati,"
"Kita saja kalau misalkan terdesak dikeroyok pasti akan mencari, akan bela diri. Akan mencari suatu benda yang mungkin bisa untuk membela diri, mengamankan. Nanti kita akan evaluasi bagaimana ke depan untuk penggunaan senjata api ini," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, insiden penembakan ini berawal dari adanya kecurigaan korban, mobil rentalnya digelapkan oleh seorang penyewa berinisial AS yang kini telah berstatus tersangka.
Insiden penembakan terhadap Ilyas bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewa tersangka AS, dan diduga akan digelapkan.
Anak korban, Agam mengatakan bahwa AS telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut.
Tersangka AS diketahui menyewa mobil Brio milik usaha rental korban selama tiga hari, dari tanggal 31 Desember 2024-2 Januari 2025.
Pada hari pertama atau 1 Januari 2025, pemilik rental mengecek ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS.
Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil Brio yang disewa tersangka tersebut.
Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.
Adapun diketahui kemudian bahwa oknum TNI tersebut bukan dari AU melainkan AL.
Menurut Agam, tiba-tiba ada orang di dalam mobil yang mengaku anggota TNI sembari mengeluarkan senjata api dan menodongkannya ke arah korban.
Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim rental Makmur Jaya.
penembakan di Tangerang
penembakan bos rental mobil
penembakan di rest area tol Tangerang-Merak
Tribunpekanbaru.com
| Meski Oknum TNI yang Tembak Bos Rental Dipecat dan Dihukum Seumur Hidup, Anak Korban Belum Memaafkan |
|
|---|
| 2 Oknum TNI yang Tembak Ilyas Abdurrahman Dituntut Penjara Seumur Hidup dan Dipecat dari Militer |
|
|---|
| Oknum TNI Menangis dan Menyesal Tembak Bos Rental Mobil, Teringat Sakitnya Kehilangan Orang Tua |
|
|---|
| Alasan Oknum TNI AL Penembak Bos Rental Rutin Bawa Senjata Api Kemana-mana, Terkait Status |
|
|---|
| Sertu AA, Pelaku Penembakan Bos Rental Ternyata Seorang Ajudan, Senjata Api Berasal Dari Sini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Anak-bos-rental-mobil-yang-tewas-ditembak-di-Rest-Area-Tol-Tangerang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.