Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

KPK OTT Dinas PUPR Riau

Pola Menarik OTT KPK di Riau: Beraksi Dua Kali dalam Dua Tahun Ini, Selalu di Akhir Tahun

Diketahui Risnandar Mahiwa dan beberapa orang penyelenggara negara serta pihak swasta diamankan KPK pada Senin (2/12/2024).

(KOMPAS.com/NURWAHIDAH)
Ilustrasi korupsi: KPK kembali menggelar OTT di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau setelah pada 2024 menciduk PJ Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa. 
Ringkasan Berita:
  • Diketahui, OTT ini merupakan aksi kedua KPK dalam dua tahun belakangan ini di Bumi Lancang Kuning.
  • Sebelumnya, pada Desember 2024 KPK menggelar OTT dan menciduk Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa.

TRIBUNPEKANBARU.COM - Di penghujung tahun 2025 ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Pekanbaru, Riau, Senin (3/11/2025).

Tak tanggung-tanggung, dalam OTT kali ini KPK menciduk Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Diketahui, OTT ini merupakan aksi kedua KPK dalam dua tahun belakangan ini.

Sebelumnya, pada Desember 2024, KPK menjaring Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa.

Diketahui Risnandar Mahiwa dan beberapa orang penyelenggara negara serta pihak swasta diamankan KPK pada Senin (2/12/2024).

Dalam OTT KPK di Pekanbaru tersebut diamankan uang tunai sekitar Rp 1 miliar lebih.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan, jumlah uang diamankan masih terus dihitung dalam proses pemeriksaan beberapa saksi. 

"Bukti uangnya untuk sementara tadi disampaikan di atas Rp 1 miliar, ya tidak tahu mungkin nanti akan berkembang karena masih dalam proses, untuk memeriksa para saksi," kata dia.

Adapun nama-nama yang dicokok KPK saat OTT PJ Wali Kota Pekanbaru dan ditetapkan menjadi tersangka adalah:

  • Risnandar Mahiwa (Pj Wali Kota Pekanbaru) ditetapkan sebagai tersangka. 
  • Indra Pomi Nasution (Sekretaris Daerah Pekanbaru) ditetapkan sebagai   tersangka. 
  • Novin Karmila (Plt Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Pekanbaru) ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Ketika Dinas PUPR Jadi Lumbung Korupsi: Jabatan Kadis yang Jadi Langganan OTT KPK

Baca juga: Alasan Cak Imin Belum Beri Bantuan Hukum ke Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK

Penangkapan Gubri Abdul Wahid

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025) malam menjelaskan Abdul Wahid diduga memperoleh jatah preman dari pengadaan proyek yang dikerjakan pihak swasta berdasarkan rekomendasi gubernur.

Budi menambahkan, dugaan pemerasan ini terkait penganggaran proyek di Dinas PUPR Riau yang dikerjakan oleh unit pelaksana teknis (UPT) di dinas tersebut.

"Jadi dugaan tindak pemerasan ini terkait dengan penganggaran yang ada di Dinas PUPR, di mana Dinas PUPR itu kan nanti ada UPT-UPT-nya," jelasnya.

KPK juga berhasil menyita barang bukti berupa uang dengan total nilai sekitar Rp 1,6 miliar, yang diduga telah dipersiapkan untuk diserahkan kepada Abdul Wahid.

Dana tersebut ditemukan dalam berbagai pecahan mata uang, termasuk rupiah, dolar Amerika Serikat, dan pound sterling.

"Uang itu diduga bagian dari sebagian penyerahan kepada kepala daerah. Artinya, kegiatan tangkap tangan ini adalah bagian dari beberapa atau dari sekian penyerahan sebelumnya," kata dia.

Untuk lokasi penangkapan, pertama di Kantor Dinas PUPR Riau.

Di sini, tim KPK mengamankan Kepala Dinas PUPR, M Arief Setiyawan, Sekretaris Dinas Ferry Yunanda, dan 5 orang Kepala UPT.

Di Pekanbaru, tim KPK turut mengamankan seorang tenaga ahli yang juga orang kepercayaan Abdul Wahid.

Sementara, satu orang lagi yang juga tenaga ahli dan orang kepercayan Abdul Wahid, menyerahkan diri dan datang langsung ke Kantor KPK, setelah dirinya juga sempat dicari keberadaannya.

Budi berujar, KPK juga telah mengantongi sejumlah nama yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini.

Profil Gubernur Riau Abdul Wahid
Profil Gubernur Riau Abdul Wahid (Tribunnews.com)

Proses Pemeriksaan

Sebelum dibawa ke Jakarta pada Selasa pagi ini, Abdul Wahid dan beberapa lainnya sempat menjalani proses pemeriksaan. 

Ada yang menyebut, pemeriksaan dilakukan di Polda Riau, ada pula di Markas Brimob.

Foto yang beredar, tampak Abdul Wahid mengenakan kaos oblong putih tiba di Kantor KPK.

Ia menggunakan masker menutupi wajahnya.

Abdul Wahid juga terlihat menenteng sebuah tas warna tosca di tangan kanannya.

Dalam foto tersebut, tampak pula Kadis PUPR Riau, M Arief Setiyawan, dan beberapa orang lainnya yang diduga ikut diamankan dalam OTT kemarin.

Abdul Wahid dibawa dari Bandara Sultan Syarif Kasim Ii Pekanbaru ke Jakarta dengan penerbangan paling pagi.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcayanto, membenarkan perihal adanya OTT di Pekanbaru, Riau.

“Benar,” singkat Fitroh, saat dikonfirmasi Tribun Pekanbaru, Senin (3/11/2025) malam.

Kabarnya, ada sejumlah orang yang diamankan. 

Termasuk, salah satunya Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Terkait hal tersebut, Fitroh membenarkannya.

“Ya (termasuk Gubernur Riau),” singkatnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved