Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Ketika Polri Akui Rapor Merah Sendiri: Under Perform, Respons Lambat Dibanding Damkar

Evaluasi pengaduan masyarakat sejak Januari hingga semester I 2025 juga menguatkan hal tersebut.

Dokumentasi Polri
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo resmi ditunjuk sebagai Wakapolri dalam mutasi Polri terkini, Agustus 2025. 

Ringkasan Berita:
  • Dedi pun membongkar kelemahan-kelemahan Polri yang tercatat dalam hasil riset bersama Litbang Kompas
  • Dedi menyebutkan, ada 11 isu utama yang mempengaruhi citra Polri di mata masyarakat, di antaranya kekerasan aparat, pungutan liar

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Dedi Prasetyo secara terbuka membahas sejumlah catatan merah terkait kinerja Polri dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR pada Selasa (18/11/2025).

Dalam kesempatan itu, Dedi Prasetyo mengakui bahwa reformasi di tubuh kepolisian diperlukan.

Khususnya yang menyangkut perubahan budaya organisasi.

Hal ini katanya masih menjadi pekerjaan rumah utama yang harus diselesaikan Polri untuk menjawab harapan masyarakat.

“Reformasi yang awalnya struktural, instrumental, yang masih menjadi PR kami, yang kami rasakan hari ini dari semua saran, masukan, kritikan, dan harapan masyarakat adalah reformasi di bidang kultural,” ujar Dedi, Selasa.

Dedi mengatakan, aksi unjuk rasa pada akhir Agustus dan awal September 2025 lalu menjadi titik balik penting bagi Polri, tetapi evaluasi internal telah berjalan sebelum peristiwa itu terjadi.

“Namun demikian, nanti kami laporkan pada sebelumnya bahwa sebelum peristiwa Agustus kelabu dan black September, kami sebenarnya sudah melakukan evaluasi sesuai dengan perintah Bapak Kapolri,” kata dia.

Menurut Dedi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo selalu menekankan bahwa proses reformasi tidak boleh berhenti.

“Reformasi Polri ini berjalan secara terus menerus hingga hari ini, sesuai dengan arahan dan perintah Kapolri, kita tidak boleh lelah untuk terus memperbaiki diri,” ujar Dedi.

Dia menambahkan bahwa saat ini Polri memusatkan transformasi pada empat bidang utama, yakni organisasi, operasional, pengawasan, dan pelayanan publik yang menjadi fondasi pembenahan jangka panjang.

Baca juga: Disdikbud Pelalawan Prihatin Kasus Oknum Guru Madrasah Cabuli 4 Siswa di Langgam

Baca juga: Mediasi Hampir Buntu, Pihak Reza Gladys Patok Angka Damai pada Nikita Mirzani Senilai Rp304 M

Catatan merah Polri

Pada rapat kemarin, Dedi pun membongkar kelemahan-kelemahan Polri yang tercatat dalam hasil riset bersama Litbang Kompas mengenai kinerja tiga fungsi pokok kepolisian.

Pertama, pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas), kedua, penegakan hukum (gakkum), dan ketiga, pelayanan publik.

“Harkamtibmas mendapatkan poin yang cukup bagus, artinya respons positif dari masyarakat terkait tugas pokok Polri di bidang harkamtibmas,” kata Dedi.

Meski demikian, dua fungsi lain Polri, yakni gakkum dan pelayanan publik justru menunjukkan penilaian sebaliknya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved