Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Campak Merebak di Riau

Dinkes Riau Bahas Lonjakan Kasus Campak di Kampar, Minta Dukungan Daerah untuk Percepatan Imunisasi

Lonjakan kasus campak di Kabupaten Kampar yang kini menempati urutan kedua tertinggi di Provinsi Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
DIRAWAT - Lonjakan kasus campak di Kabupaten Kampar yang kini menempati urutan kedua tertinggi di Provinsi Riau setelah Kota Pekanbaru, menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Foto ilustrasi: Orangtua sedang mendampingi anak perempuannya yang mengalami campak. Saat ini sedang mendapat perawatan di Ruang Isolasi RSD Madani Pekanbaru. 

Gerakan tersebut untuk mempercepat cakupan wilayah terdampak. Imunisasi kejar Campak Rubela direncanakan pada 5-12 November 2025.

"Dilanjutkan dengan sweeping imunisasi pada 13-20 November 2025," katanya. Tujuan tersebut agar anak yang belum diimunisasi dapat segera terlindung dari risiko campak dan rubela.  

Ia menambahkan, Dinkes mengintensifkan kerja sama dengan instansi terkait. Antara lain Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora), Kementerian Agama, pemerintah desa, serta lintas sektor lainnya.

Kerja sama itu untuk memperkuat edukasi. "Serta memastikan anak-anak sekolah dan balita mendapatkan imunisasi lengkap," pungkasnya.

Kasus Campak di Riau

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau per 27 Oktober 2025, total 1.042 kasus campak telah dilaporkan di seluruh kabupaten/kota di Riau. 

Dari jumlah tersebut, 900 kasus berstatus suspek dan 142 kasus terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan laboratorium. 

Kota Pekanbaru menjadi daerah dengan kasus tertinggi sebanyak 610 kasus yang terdiri atas 520 suspek dan 90 positif, disusul oleh Kabupaten Kampar dengan 91 kasus (73 suspek dan 18 positif), serta Kabupaten Pelalawan sebanyak 82 kasus (81 suspek dan 1 positif). 

Kemudian, Kabupaten Indragiri Hilir mencatat 45 kasus (39 suspek dan 6 positif), Kabupaten Bengkalis 41 kasus (35 suspek dan 6 positif), dan Kota Dumai sebanyak 63 kasus (61 suspek dan 2 positif). 

Sementara itu, di wilayah lain, Kabupaten Rokan Hulu melaporkan 32 kasus (31 suspek dan 1 positif), Indragiri Hulu 23 kasus (19 suspek dan 4 positif), Siak 18 kasus (13 suspek dan 5 positif), Kuantan Singingi 17 kasus (12 suspek dan 5 positif), Rokan Hilir 12 kasus (9 suspek dan 3 positif), serta Kepulauan Meranti 8 kasus (7 suspek dan 1 positif).

Pada kesempatan itu, Dinkes Riau juga mengingatkan pentingnya edukasi masyarakat terkait bahaya campak dan manfaat imunisasi. 

Program Outbreak Response Immunization (ORI) akan digencarkan di wilayah dengan temuan kasus tinggi, disertai penyelidikan epidemiologi (PE) untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Dengan dukungan pemerintah kabupaten dan lintas sektor, Dinkes Riau optimistis upaya pengendalian campak di Kampar dan daerah lain di Riau dapat berjalan efektif.

“Harapannya, seluruh pihak bisa bergerak bersama, sehingga cakupan imunisasi bisa meningkat dan kasus campak dapat ditekan. Ini langkah penting untuk melindungi anak-anak Riau,” kata Widodo. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono/Fernando Sihombing)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved