Waspada Bencana Hidrometeorologi
Tiap Tahun Kebanjiran, Seribuan Warga Inuman Kuansing Pilih Berdamai dengan Alam
Setiap tahun, sejumlah desa di kecamatan Inuman, Kuansing menjadi langganan luapan Sungai Kuantan.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: M Iqbal
Tak hanya kehilangan kenyamanan, warga juga kehilangan suasana Ramadhan. Masjid tidak menggelar salat tarawih karena ikut tergenang. Tak ada pasar Ramadhan, karena tak ada pedagang yang bisa berjualan.
Sumur terendam, air bersih langka. Bahkan untuk ke warung, warga harus menggunakan sampan.
"Air bersih yang sulit jika banjir tiba. Sebab ,itu kami mempersiapkan tanki penampungan air bersih dalam menghadapi banjir tahunan," ujar Yuliandi.
Camat Inuman, Zamri, mencatat sembilan desa terdampak banjir saat itu, dengan total 1.608 KK. Adapun warga yang terdampak yaitu di Desa Seberang Pulau Busuk dengan 251 KK terdampak, Pulau Panjang Hilir 262 KK, Pulau Sipan 276 KK, Pulau Busuk 303 KK, Pulau Busuk Jaya 99 KK, Desa Kampung Baru Koto 15 KK, Banjar Nantigo 87 KK, Ketaping Jaya 280 KK, dan Desa Pulau Panjang Hulu dengan 35 KK yang terdampak.
"Warga tidak mau relokasi. Jika bisa aliran sungai Kuantan yang dialihkan, tapi itu tidak mungkin," ujar Zamri.
Bencana Baru Mengintai Kuansing
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) diimbau waspada perubahan cuaca ekstrem yang mendadak, terutama warga yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS), tebing dan perbukitan.
Bupati Kuansing, Suhardiman Amby pun telah menetapkan status siaga darurat Bencana Hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung) pada Selasa (14/1/2025) kemarin.
Kalaksa BPBD Kuansing, Yulizar mengatakan ada bencana baru yang menjadi ancaman di sejumlah wilayah di Kuansing. Bencana baru itu adalah banjir bandang.
Adapun daerah yang rawan banjir bandang adalah Desa Mudik Ulo dan Desa Inuman Kecamatan Hulu Kuantan.
"Sungai Ulo di kecamatan itu acap kali meluap dan menyebabkan banjir bandang," ujarnya.
Kemudian Desa Petapahan, Kecamatan Gunung Toar yang juga selalu menjadi langganan banjir bandang saat hujan deras dan berlangsung lama dengan 195 KK terdampak pada Maret 2025 lalu.
Selain itu Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat. Pendangkalan Sungai Rambahan membuat desa itu kerap dilanda banjir bandang.
Terakhir Desa Penghijauan dan Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean. Dimana dua desa itu sering dihantam banjir bandang karena bendungan Pangean tidak mampu lagi mengendalikan debit air sungai Kuantan.
Penyebab utama dari munculnya banjir bandang ini diduga kuat berasal dari aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang mengakibatkan pendangkalan sungai dan rusaknya struktur lingkungan.
"Sementara untuk bencana banjir tahunan, semua desa di bantaran sungai di Kuansing, baik itu sungai Kuantan dan Singingi rawan banjir," ujarnya.
| Lebih Seperempat Wilayah Kampar Berpotensi Banjir, Ini Sebaran Kelas Bahaya Tinggi |
|
|---|
| Lakukan Mitigasi Banjir di Rumbai, Wawako Pekanbaru Perintahkan BPBD Deteksi Dini Ancaman Banjir |
|
|---|
| Jalur Lintas Riau Rentan Longsor Saat Musim Hujan, BPBD: Masyarakat Harus Siaga |
|
|---|
| Sejumlah Daerah di Riau Masuk Zona Rawan Banjir, Warga Diminta Waspada |
|
|---|
| Mendagri Minta Daerah Siaga Bencana Hidrometeorologi, di Kampar Malah Muncul Karhutla |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Warga-Kecamatan-Inuman-Kuansing-menggunakan-sampan-ketika-banjir.jpg)