Pikada Riau 2020
BELAJAR dari Pilkada Bengkalis PKS Kapok Usung Tokoh di Luar Kader di Pikada Riau 2020 Ini Alasannya
Belajar dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bengkalis, PKS kapok usung tokoh di luar kader di Pikada Riau 2020 ini alasannya
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Menurutnya sudah sangat pantas untuk diusung tinggal melakukan komunikasi dengan partai lain.
"Seperti di Inhu sudah bagus dan survey juga cukup bagus. Namun tetap bangun komunikasi karena tidak bisa mengusung sendiri. Kami intruksikan agar dilakukan sosialisasi," jelasnya.
Markarius juga mengatakan partai lain juga sudah banyak mendatangi PKS untuk bersilaturahmi sebagai bentuk komunikasi menghadapi Pilkada serentak 2020 di Riau mendatang.
"Namun ada yang berbeda pada Pilkada ini, arahan DPP bagaimana agar kader dimajukan. Kalau kita layak maju satu ya kita harus maju pakai kader sendiri seperti di Bengkalis," ujar Markarius.
Karena belajar dari pengalaman sebelumnya, PKS sudah kapok memberikan dukungan ataupun mengusung tokoh lain untuk maju di Pilkada.
Baca: Siswi SMP Diperkosa Kakak Kelas di Rumah Orangtua Korban, Pemuda Perkosa Sepupu yang Lagi Pingsan
Baca: SIAPKAN Surat-surat Kendaraan Anda, SIM dan STNK Jangan Lupa, Live Hari Ini Tim Gabungan Razia Pajak
Baca: Warga BURU BUAYA Muara di Sungai Kuantan Riau Gunakan Tombak, Kisah Predator Itu Pun Berakhir Tragis
Baca: SUKU ASLI Riau Talang Mamak Ikuti HIMAS dan HUT AMAN, Tampilkan Silat, Tarian dan Produk Kerajinan
Baca: RAZIA PAJAK Kendaraan Tim Gabungan di Bandar Serai Pekanbaru, Wajib Pajak Dusuguhkan Musik Akustik
Baca: Lulusan PPPK Pemprov Riau Belum Terima NIP, Status Masih Tenaga Honorer K2, Tunggu Lokasi Penempatan
Sementara tokoh yang diusung tersebut ternyata tidak sesuai dengan keinginan PKS.
"Kalau dukung lain ujungnya jumpa dengan KPK. Seperti di Bengkalis, dua kali kita usung, dua-duanya bermasalah hukum (Bupati Herliyan Saleh dan Amril Mukminin)," ujar Markarius Anwar.
BELAJAR dari Pilkada Bengkalis PKS Kapok Usung Tokoh di Luar Kader, Alasannya karena Berujung di KPK. (Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)
