Makanan Khas Riau
Makanan Khas Riau Lendot dari Kuala Kampar, Kuliner Turun Temurun di Daerah Kepulauan di Pelalawan
Warga di daerah kepulauan di Kabupaten Pelalawan memiliki makanan khas Riau yang menjadi santapan keluarga.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Warga di daerah kepulauan di Kabupaten Pelalawan memiliki makanan khas Riau yang menjadi santapan keluarga.
Hidangan itu nyaris tidak pernah absen di atas meja makan setiap hari besar.
Makanan itu bernama Sempolet atau kerap juga disebut Lendot.
Makanan ini sudah turun temurun di tengah-tengah masyarakat sejak puluhan tahun lalu.
Khususnya di Kecamatan Kuala Kampar, Lendot menjadi panganan wajib bagi masyarakat baik di kehidupan saban hari maupun di hari-hari besar atau perayaan maupun pesta.
Warga Kuala Kampar yang kini hidup di perantauan juga selalu rindu menyantap makanan yang telah dikenal sejak kecil itu.
Kuliner unik ini yang dimasak sendiri ini sudah sejak zaman nenek moyang warga Penyalai, nama lain Kuala Kampar.
Terlebih saat bulan puasa, ini menjadi panganan wajib.
Baca juga: Makanan Khas Riau Lempeng Sagu Gulung, Gurih dan Jadi Makanan Favorit di Kota Siak Sri Indrapura
Baca juga: Nikmatnya Makanan Khas Riau Nasi Merah Racikan Cik Imis
Baca juga: Makanan Khas Riau Asal Kuansing, Otun Ikan Pantau yang Manjakan Lidah
Baca juga: Aneka Makanan Khas Riau, Jangan Lupa Coba Lempuk Durian Saat ke Bengkalis
Meskipun selepas Ramadhan dan Idul Fitri, masakan ini tetap bisa ditemukan di rumah masyarakat saban harinya.
"Ada yang menyebut lendot, ada juga yang bilang sempolet. Ini sudah makanan turun temurun bagi kami masyarakat yang tinggal di pulau-pulau. Resepnya juga sudah diracik sejak zaman nenek moyang kami dulu," kata warga Kuala Kampar, Arif Rifani kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (22/5/2024).
Adapun bahan dasar lendot terbuat dari sagu yang dicampur dengan sea food, udang, ikan teri, dan sayur-sayuran.
Hasil akhirnya akan menyerupai bubur maupun soup yang enak dimakan di saat berbuka puasa maupun sahur.
Cara membuatnya cukup simpel dan tak perlu repot-repot.
Setelah menyiapkan bahan-bahan dasarnya, sagu yang terkenal makanan di daerah pulau direbus dalam wadah menggunakan air.
Sembari menunggu sayur mayur yang disiapkan, biasanya jenis pakis, dipotong-potong sesuai selera.
Kemudian ikan teri yang disediakan secukupnya ditumbuk sampai halus.
Sedangkan udang dan seafood hanya dipotong berdasarkan keinginan saja.
Setelah sagu mendidih dan berubah membubur, semua bahan yang telah dipersiapkan langsung dimasukan kedalam wadah masakan dan dibiarkan hingga mendidih seperti bubur.
Selepas itu sempolet siap untuk disantap di dalam mangkok sup.
"Paling nikmat dimakan waktu hangat-hangat seperti bubur. Kalau ingin pedas, bisa disiapkan sambal di luar. Mulai saya kecil sampai sekarang itu makanan wajib kami," kata Arif.
Selain memiliki gizi yang tinggi, sempolet atau lendot juga berguna untuk menghangatkan badan jika cuaca dingin.
Yang paling utama, selera makan tentu meningkat di kala ada sempolet terhidang dibawah tudung saji.
Kuahnya yang kental sangat enak juga disantap sambil santai di rumah setelah menunaikan shalat taraweh.
Sempolet bisa ditemukan di wilayah kepulauan lainnya seperti Selat Panjang, Tanjung Batu, dan Tanjung Balai Karimun yang semuanya bertetangga dengan Pulau Penyalai.
Sebagian warga Penyalai yang sudah merantau juga sering membuat sempolet dengan bahan-bahan yang dicari, sebagai pelepas rindu akan masakan kampung halaman.
"Kalau ditempat lain tak ada ketemu yang seperti itu. Meskipun ada makanan serupa yang dimasak," katanya.
(Tribunpelalawan.com/Johannes Wowor Tanjung)
| Resep dan Cara Membuat Sambal Lalak Sungai Getek Makanan Khas Inhil Riau, Menggugah Selera |
|
|---|
| Makanan Khas Riau, Cita Rasa Tradisional yang Menggoda, Sempolet Siput dengan Sayur Kangkung |
|
|---|
| Makanan Khas Riau Mie Sagu Instan Makcio, Bisa Dibikin Rebus, Lembab Hingga Goreng |
|
|---|
| Burasa Makanan Khas Suku Bugis di Inhil Riau yang Selalu Hadir di Hari Besar |
|
|---|
| Lempeng Sagu Makanan Khas Riau Legendaris dari Bengkalis, Bahan dan Cara Bikinnya Gampang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Makanan_Khas_Riau_Lendot_dari_Kuala_Kampar_Kuliner_Turun_Temurun_di_Daerah_Kepulauan_di_Pelalawan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.