Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Warga Mengeluh Batuk dan Sesak Napas, Pasien ISPA di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru Meningkat

Beberapa pasien di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru mengeluhkan batuk tak kunjung reda, napas terasa sesak, dan hidung berair dampak kabut asap

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
ISPA - Warga memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Sidomulyo Pekanbaru, Rabu (23/7/2025). Beberapa pasien di Puskesmas Sidomulyo mengeluhkan batuk tak kunjung reda, napas terasa sesak, dan hidung berair dampak kabut asap 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Kabut asap mulai berdampak langsung terhadap kesehatan warga.

Seperti terpantau di Puskesmas Sidomulyo, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang terlihat dipenuhi pasien sejak pagi, Rabu (23/7/2025).

Beberapa pasien tampak mengeluhkan batuk tak kunjung reda, napas terasa sesak, dan hidung berair.

Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, satu per satu mengantre untuk diperiksa tim medis.

Wati (33), warga Jalan Delima Pekanbaru, tampak mendampingi anaknya yang duduk lesu.

Baca juga: Modifikasi Cuaca Gencar Digelar, Karhutla Riau Masih Mengganas

“Sudah tiga hari batuk-batuk, semalam sesak napasnya. Saya khawatir karena tiap hari bau asap makin kuat,” tuturnya.

Keluhan serupa juga diungkapkan oleh Dedi (40), Warga Jalan Cipta Karya.

Buruh bangunan yang bekerja di luar ruangan, mengaku hampir setiap sore merasakan dadanya sesak.

“Kerja di luar terus, apalagi sekarang udara ngak sehat, bau asapnya terasa  sekali. Dua hari ini badan terasa nggak enak, batuk dan tenggorokan perih, makanya saya coba periksa ke sini,” ucapnya.

Baca juga: Tinjau Langsung Karhutla di Riau, Menhut Raja Juli: Jangan Main Api, Nanti Ditangkap Beneran

Sementara Kepala Puskesmas Sidomulyo, drg. Gina Novi Carina, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (23/7/2025) mengungkapkan, di Puskesmas Sidomulyo, Kota Pekanbaru, misalnya, peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mulai terlihat sejak awal pekan ini.

“Biasanya satu minggu itu sekitar 19 kasus ISPA. Tapi ini baru tiga hari, dari Senin sampai Rabu sudah 11 orang yang datang dengan keluhan serupa,” katanya.

Menurutnya, keluhan yang paling sering disampaikan pasien adalah batuk, pilek, dan sesak napas.

“Pasiennya dari berbagai usia, mulai anak-anak sampai dewasa,” tambahnya.

Baca juga: Kabut Asap Karhutla Landa Rokan Hilir, Warga Mulai Keluhkan Gejala ISPA

Tim medis Puskesmas Sidomulyo memberikan penanganan awal berupa obat pereda nyeri dan antibiotik, terutama jika infeksi sudah cukup parah. Namun, pasien diminta untuk kembali jika dalam lima hari kondisi tak kunjung membaik.

“Kalau tidak ada perkembangan atau gejalanya memburuk, kita rujuk ke rumah sakit,” jelas drg. Gina.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved